JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) memasang target untuk menjadi pemimpin pasar sekaligus penentu harga komoditas di pasar global atau global price setter.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan pihaknya optimistis bisa meraih target tersebut. Sebab, Indonesia memiliki cadangan mineral dan batu bara yang besar.
Selain itu, kata Hendi, Indonesia juga mampu membentuk aliansi strategis yang dapat mendukung upaya pengaturan harga di masa depan.
“Kami berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami dapat menjadi global price setter. Ini adalah salah satu tujuan utama yang kami capai bersama di Grup MIND ID,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 13 September.
Saat ini, sambung Hendi, Indonesia masih mengacu pada indeks komoditas dari negara lain. Salah satunya, dalam produk batu bara.
“Indonesia masih bergantung pada indeks dari Australia atau negara lainnya. Padahal, Indonesia sendirinya adalah produsen terbesar batu bara dunia hingga saat ini,” tuturnya.
Selain itu, kata Hendi, Indonesia juga belum menjadi penentu harga timah dunia meski memiliki kekayaan komoditas timah yang melimpah.
“Bersama China dan Peru, ketiga negara produsen utama ini dapat meniru skema Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk melakukan price setting,” jelasnya.
Karena itu, Hendi menuturkan bahwa Grup MIND ID berupaya meningkatkan kegiatan eksplorasi dengan agresif dan selektif, agar pengelolaan cadangan dapat lebih optimal untuk menjawab kebutuhan global.
Termasuk, sambung dia, dalam meningkatkan kapabilitas yang sudah dimiliki saat ini, mengembangkan skala bisnis hilir dan industrialisasi secara lebih jauh.
“Sehingga mampu terus meningkatkan nilai tambah dari mineral yang dikelola,” katanya.
Di samping itu, Hendi bilang Grup MIND ID juga aktif membangun aliansi strategis untuk ekspansi bisnis hilirisasi baru yang akan semakin memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok dunia.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Hendi bilang, sebagian besar komoditas mineral kelolaan Grup MIND ID telah diperdagangkan melalui bursa komoditas London Metal Exchange di Inggris. Indonesia juga terus memperkuat posisi tawarnya sebagai global player untuk komoditas mineral kritis dan strategis.
“MIND ID terus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait agar Indonesia memiliki batas kuota produksi nasional yang ketat, yang dijadikan acuan produksi oleh seluruh pelaku industri mineral pertambangan di Indonesia yang pada akhirnya dapat membantu Indonesia dalam menentukan harga,” ucapnya.
Hendi juga bilang, MIND ID terus mengedepankan pengelolaan cadangan mineral yang optimal serta berpegang pada prinsip sustainable mining.
“Dengan demikian, upaya kami untuk menjadi pemimpin pasar dan global price setter dapat memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” tutur Hendi.