JAKARTA - Indonesia terus berupaya mengakselerasi proses transisi energi guna mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat. Pada hari kedua Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, telah diselenggarakan perayaan penting yang menandai kelanjutan perjalanan panjang kerja sama antara Indonesia dan Jerman di sektor ketenagalistrikan, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan.
Acara ini mencakup penandatanganan pembaruan MoU serta dua Perjanjian Hibah antara PT PLN (Persero) dan mitra Jerman, GIZ dan KfW.
Kolaborasi antara Jerman dan Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan telah berkembang selama lebih dari empat dekade. Sejak saat itu, kolaborasi ini telah berkembang, mencakup berbagai inisiatif yang banyak di antaranya bertujuan untuk mencapai target energi terbarukan yang ambisius di sektor kelistrikan Indonesia.
Sejak dimulainya kerja sama lebih dalam di bidang ketenagalistrikan pada tahun 2016, Indonesia dan Jerman melalui GIZ, KfW, dan PLN telah bekerja sama dalam berbagai inisiatif untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pembiayaan proyek-proyek energi terbarukan, pengembangan jaringan transmisi, distribusi, serta peningkatan kapasitas teknis dan pelatihan untuk staf PLN.
Dalam sambutannya, Suroso Isnandar, Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero), menyampaikan, kerja sama ini sangat berharga bagi PLN, karena telah mendukung kami dalam upaya mempercepat transisi energi dan dekarbonisasi sistema kelistrikan.
“Dengan kolaborasi ini, kami yakin Indonesia dapat mencapai target energi terbarukan dengan tetap memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau. Mari bersama-sama kita bergotong royong untuk mendukung kemajuan listrik dari energi bersih di Indonesia,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 12 September.
Selain PLN, GIZ dan KfW juga memberikan kontribusi besar dalam memperkuat transisi energi di Indonesia. Lisa Tinschert, Direktur Program Energi GIZ Indonesia/ASEAN, bangga dapat berkolaborasi dengan PLN untuk mengakselerasi integrasi energi terbarukan yang lebih besar ke dalam sistem ketenagalistrikan Indonesia dan dukungan dalam proyek-proyek energi terbarukan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.
“Transisi energi adalah kunci untuk mencapai target iklim global dan memastikan pasokan energi yang adil dan berkelanjutan,” ujar Lisa.
Sementara itu, Burkhard Hinz, Direktur KfW di Indonesia, menegaskan, KfW telah mendukung berbagai inisiatif terkait sistem ketenagalistrikan di Indonesia selama lebih dari empat dekade.
“KfW terus mendukung PLN dan Pemerintah Indonesia (GoI) untuk mendekarbonisasi dan memodernisasi sektor energi di Indonesia serta berkontribusi pada pencapaian target JETP yang disepakati dengan International Partner Group. Dengan penandatanganan perjanjian hibah hari ini, kami berharap dapat terus berpartisipasi dalam langkah untuk transisi energi yang berkeadilan,” jelas dia.
Kolaborasi kajian teknis antara PLN dan GIZ telah menghasilkan berbagai capaian penting, termasuk kajian tekno-ekonomi perencanaan ketenagalistrikan di Selayar yang mendukung terwujudnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Selayar milik PLN yang telah beroperasi pada tahun 2022. PLTS Hybrid tersebut berhasil menghemat biaya operasional sebesar Rp16,5 miliar per tahun.
Selain itu, kerja sama ini juga telah melatih lebih dari 350 staf PLN terkait dengan operasi dan perencanaan sistem ketenagalistrikan yang lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA:
Ke depan, KfW dan PLN berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama di bidang energi bersih melalui dukungan finansial, pelaksanaan studi, dan capacity development bagi PLN, melalui berbagai instrumen dan program seperti Energy Transition Acceleration Program dan Just Energy Transition Partnership.
Di sisi lain, pembaruan MoU antara GIZ dan PLN untuk lima tahun ke depan, menandakan kelanjutan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan energi bersih yang berkelanjutan di Indonesia.
Acara perayaan ini juga disaksikan oleh Jisman P. Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, dan Taufiq Hidayat Putra, Direktur Listrik, Telekomunikasi, dan Informatika di Bappenas, yang juga menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia.
Sesi-sesi hari kedua juga mencakup diskusi tentang pengelolaan energi di sektor industri dan bangunan. Para pembicara dari berbagai kementerian, perusahaan swasta, dan organisasi internasional membahas pentingnya efisiensi energi dalam menghadapi perubahan regulasi serta meningkatkan daya saing industri
Sebagai bagian dari perayaan 30 tahun kerja sama energi Indonesia-Jerman, acara ini memperkuat komitmen kedua negara dalam mencapai target energi terbarukan dan dekarbonisasi global.