Bagikan:

JAKARTA - Emiten pengelola rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), melaporkan hingga semester I 2024 telah melakukan penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp379 miliar.

Head of Investor Relations Mitra Keluarga, Aditya Widjaja, mengungkapkan total anggaran yang disiapkan perseroan untuk belanja modal pada tahun 2024 sebesar Rp1 triliun diperuntukan untuk mendukung ekspansi berkelanjutan, termasuk pembangunan rumah sakit baru dan pembelian peralatan medis.

"Untuk semester 1, total capex yang sudah terserap itu Rp379 miliar dari target kami itu Rp1 triliun di 2024 ini. Memang fokus capex ini sangat relate dengan pembangunan rumah sakit," jelasnya dalam paparan Public Expo Live, Jumat, 30 Agustus.

Aditya menjelaskan perseroan memiliki tiga projek yang sedang ground breaking rumah sakit dan untuk dari sisi existing rumah sakit pihaknya juga akan menambah sekitar 250-300 bed di tahun ini.

"Sehingga memang ada juga proyek-proyek ekspansi dari existing rumah sakit terutama di kasih grup dan melakukan penambahan alat medis yang lebih update di tahun ini dan untuk peremajaan alat medis setiap tahun," ujarnya.

Sebagai informasi, Mitra Keluarga telah menyiapkan total belanja modal sebesar Rp1 triliun untuk tahun 2024, yang akan digunakan untuk proyek ground breaking rumah sakit baru yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025 dan lakukan berbagai renovasi fasilitas yang sudah ada.

Pada kesempatan yang sama, Direktur dan Sekretaris Mitra Keluarga, Joice V. Handayani, mengungkapkan bahwa perseroan masih akan tetap menambah RS baru dan akuisisi rumah sakit di beberapa kawasan dalam meningkatkan kinerja.

Joice menjelaskan, pada 2023 perseroan telah menambah tiga rumah sakit sehingga pada tahun ini perseroan belum ada rencana membangun atau akuisisi lagi untuk tahun ini.

Namun pada 2025 mendatang, perseroan berencana akan melakukan pembangunan RS baru.

"Jadi secara rata-rata kita akan menambah 1-2 rumah sakit per tahunnya. Jadi tahun 2023 kita menambah 3 rumah sakit dan tahun ini kebetulan kita tidak ada. Tapi tahun depan mungkin kita akan membuka paling sedikit 3 rumah sakit baru. 2-3 rumah sakit baru. Jadi memang secara rata-rata adalah 1-2 rumah sakit per tahun," ucapnya.

Menurut Joice, hal tersebut merupakan strategi utama pertumbuhan dari mitra keluarga. Tentunya di luar strategi akuisisi sebagai bagian dari growth strategi mitra keluarga.

Sementara dalam proses akuisisi, Joice menyampaikan perseroan mengutamakan potensi lokasi dan demografi rumah sakit yang akan diambil alih, daripada hanya berfokus pada layanan dan fasilitas yang tersedia di rumah sakit tersebut.

Menurut Joice hal tersebut merupakan upaya perseroan dalam memperluas jangkauan dan memperkuat kehadirannya, sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis jangka panjang secara lebih efektif.

"Pemilihan (akuisisi RS) lebih ke lokasi demografi RS berada. Kami belum ada, kami masih mencari RS-nya. Kami ada tim khusus yang ditugaskan untuk akuisisi ini tapi sampai saat ini belum ada," tuturnya.