Bagikan:

JAKARTA - Pengembangan ekosistem ekonomi digital merupakan upaya krusial yang wajib didukung kolaborasi lintas sektor, utamanya dalam menciptakan pengusaha lokal berkesinambungan.

Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Lazada Indonesia dan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) menggelar pelatihan Jadi Go Digital (JAGO) yang ditujukan bagi pelaku UMKM lintas industri.

Rangkaian pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi komprehensif tentang pemanfaatan ekosistem digital dalam pengembangan usaha dan mengupayakan pelaku usaha mencapai pasar yang luas.

Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza mengatakan, JAGO merupakan intensifikasi program literasi digital yang dilaksanakan Kemendag dengan tidak hanya berfokus pada pemasaran produk, tetapi juga meningkatkan kemampuan para pelaku usaha.

"Sehingga, ke depannya diharapkan program pemasaran yang dijalankan secara mandiri dapat semakin matang, menciptakan produk berkualitas yang bahkan mampu menembus pasar ekspor," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Agustus.

Krisna bilang, ke depannya akan ada beberapa seri pelatihan. Mulai dari pelatihan berfokus pada kreasi konten pemasaran, dilanjutkan dengan pengelolaan usaha, pengemasan produk, pelayanan konsumen hingga peluang perluasan pasar.

"Kami memahami bahwa keterampilan digital yang mumpuni merupakan salah satu tantangan bagi UMKM lokal untuk mengembangkan bisnis mereka," katanya.

Lazada Indonesia sebagai salah satu pemain utama di pasar daring Indonesia turut mendukung dengan menyediakan akses pasar bagi para pelaku usaha.

Vice President Government Affairs Lazada Indonesia Budi Primawan menuturkan, kolaborasi ini menunjukkan bahwa pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta peningkatan penggunaan dan pemasaran produk lokal memerlukan pendekatan yang inklusif dan partisipatif.

Dengan melibatkan pelaku pasar daring yang memiliki jangkauan luas dan akses langsung ke konsumen, Budi berharap, inisiatif ini mampu mempercepat adaptasi digital UMKM, memperluas pangsa pasar mereka dan akhirnya bisa meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik dan internasional.

"Pelatihan JAGO ini bukan sekadar kegiatan belajar, melainkan sebuah inisiatif strategis yang bertujuan untuk membantu mendorong penguatan dan peningkatan kapasitas pengusaha Indonesia. Bukan saja produk-produk yang bagus, tapi juga merek yang kuat. Ini sejalan dengan misi Lazada untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lewat optimalisasi perdagangan dan teknologi," jelasnya.

Dia menilai, Lazada berkomitmen untuk terus membantu memajukan ekosistem ekonomi digital di Indonesia dan menciptakan peluang-peluang baru bagi pengusaha lokal.

"Kami berharap, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh pesat dan makin inklusif," imbuhnya.

Adapun program ini diikuti lebih dari 1.000 UMKM yang mendaftar, dengan hasil akhir berupa 250 UMKM terpilih untuk mengikuti program pelatihan. Seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai variabel penilaian, termasuk kinerja bisnis, kemampuan adaptasi terhadap teknologi digital hingga potensi ekspansi usaha.