JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta agar pemerintah bisa memberikan insentif untuk industri mobil hybrid.
Agus menyebut, insentif itu diperlukan agar pabrik-pabrik mobil hybrid tidak hengkang dari Indonesia. Hal ini berkaca dari pengalaman masa lalu, yang mana industri semikonduktor dipersulit hingga akhirnya pabrik-pabrik itu hengkang.
"Kami inginnya ada insentif walaupun insentifnya nggak bisa sebesar mobil listrik. Salah satu pertimbangan kenapa kami perlu mempertimbangkan insentif untuk mobil hybrid, kami tidak mau pabrikan mobil hybrid di Indonesia itu pindah. Ini kasusnya sama seperti tahun 80-an, kami mempersulit tumbuhnya industri semikonduktor dan mereka semua pindah ke Malaysia," ujar Agus usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 26 Agustus.
Agus tak ingin negara-negara lain bisa memberikan insentif dan kemudian menarik pabrik-pabrik yang ada di Indonesia.
"Kami juga tidak mau negara-negara lain di ASEAN yang memberikan insentif cukup menarik bagi pengembangan mobil-mobil hybrid itu nanti pindah ke negara-negara tersebut. Itu yang kami tidak mau," katanya.
Baca juga:
Meski begitu, Agus mengaku hingga saat ini belum ada pembahasan terkait hal tersebut. Dengan demikian, dia pun belum mengetahui insentif apa yang akan diberikan kelak.
"Jangan tanya soal insentifnya, kami belum tahu. Bagi kami insentif itu perlu untuk hybrid karena kami tidak mau pabriknya pindah," ungkap Agus.