Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto bersama dari negara-negara mitra Asia Zero Emission Community (AZEC) meluncurkan Asia Zero Emission Center pada hari ini, Rabu, 21 Agustus.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendirian Asia Zero Emission Center berangkat dari semangat kolaborasi seluruh pihak dan juga merupakan tindak lanjut atas AZEC Leaders Joint Statement yang disepakati pada Desember 2023 lalu di Tokyo, Jepang.

"Hari ini, kami akan secara resmi meluncurkan AZEC Centre, yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia Area di Jakarta. Saya berharap bahwa Pusat AZEC akan memberikan dukungan yang tak ternilai untuk mengembangkan peta jalan dan kebijakan yang tidak efisien untuk memandu dekarbonisasi kita dan saya juga mendesak semua mitra AZEC untuk terlibat aktif," ujarnya dalam sambutannya pada pembukaan AZEC Ministerial Meeting yang kedua di Jakarta, Rabu, 21 Agustus.

Airlangga menjelaskan, lembaga ini juga akan berperan penting dalam perkembangan energi terbarukan, efisiensi energi, hingga praktik-praktik keberlanjutan di berbagai sektor ekonomi.

Lebih jauh lagi, dengan berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan agenda zero-emission, diharapkan hasil studi dari lembaga ini dapat berperan untuk mengakselerasi kerja sama dan inovasi di Kawasan Asia.

“Dengan menyatukan pemerintah, para pemimpin industri, dan para ahli, Asia Zero Emission Center akan diakui sebagai pusat kajian dan inovasi untuk pemangku kepentingan yang beragam,” kata Airlangga.

Untuk informasi, AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.