Bagikan:

JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan inovasi pada sektor perkeretaapian menjadi suatu hal yang perlu terus dilakukan, seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi transportasi.

Di samping itu, juga perlu dilakukan penyesuaian regulasi.

“Tentu kita pikirkan bagaimana inovasi yang akan datang karena dunia begitu maju. Apa yang kita bangun seperti Whoosh dan Autonomous Rail Transit (ART) adalah teknologi baru yang belum banyak di negara lain,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 20 Agustus.

“Banyak sekali pekerjaan yang perlu dilakukan. Kita harus mempersiapkan teknologinya, membuat regulasi, dan sebagainya,” sambung.

Saat ini, sambung Budi, Kementerian Perhubungan tengah berupaya mewujudkan amanah UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yaitu mewujudkan sektor perkeretaapian yang inklusif, terbuka, dan berdaya saing tinggi.

“Kami terus mengkaji regulasi-regulasi yang ada, agar dapat terus relevan dengan perkembangan teknologi, sehingga kami harapkan dapat membentuk ekosistem yang baik untuk pertumbuhan sektor ini,” katanya.

Di samping itu, Budi juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarstakeholder dalam mengatasi tantangan-tantangan dalam membangun sektor perkeretaapian.

“Kita melihat bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dikerjakan sendiri. Kita harus kolaborasi, bahu-membahu, kita hargai operator, Bappenas, Kemenkeu, Kementerian PUPR sebagai suatu partner. Saya berpesan kepada teman-teman di daerah, dekatlah dengan masyarakat, dengan pemerintah daerah, operator, sehingga apa yang kita lakukan menjadi mudah dan kalian akan menikmati jika kolaborasi itu terjadi,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Budi pun mengapresiasi capaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam membangun infrastruktur satu dekade ke belakang.

Capaian yang dimaksud antara lain Jalur KA Ganda Selatan Jawa, KA Bandara Internasional Minangkabau, LRT Sumatera Selatan, dan KA Bandara YIA.

Lalu, elektrifikasi Yogyakarta-Solo-Palur, LRT Jabodebek, KA Makassar Parepare, MRT Lebak Bulus-Bundaran HI, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Autonomous Rapid Transit (ART) IKN, serta KA Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Kita patut bangga karena selalu menghiasi prasarana dan sarana kereta api, yang saya katakan sangat dicintai masyarakat,” tuturnya.

“Semua ini akan mustahil tercapai tanpa dedikasi dan komitmen dalam melaksanakan tugas. Oleh sebab itu, saya apresiasi seluruh upaya yang telah dicurahkan dalam membangun sektor perkeretaapian,” tambahnya.