JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan mimpi Indonesia membangun ekosistem besar kendaraan listrik yang terintegrasi, kini sudah mulai terwujud atau terlihat satu per satu.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, pada Rabu, 7 Agustus.
“Jadi yang kita impikan sebuah ekosistem besar kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi satu per satu mulai keliatan,” katanya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 7 Agustus.
Jokowi mengatakan beberapa pabrik pembuat komponen baterai listrik telah berdiri. Di antaranya fasilitas pemurnian dan pemrosesan atau smelter nikel dan turunannya di Morowali dan di Weda Bay, serta lokasi-lokasi lainnya.
Selain itu, sambung Jokowi, pada Agustus dan September mendatang smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga telah siap berproduksi.
“Yang ketiga bauksit di Mempawah, Kalbar (Kalimantan Barat) saya kira bulan ini atau bulan depan maksimal juga mulai percobaan produksinya,” ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, jika semua ekosistem kendaraan listrik telah terbangun, maka Indonesia akan masuk ke rantai pasok global atau global supply chain.
BACA JUGA:
“Ini akan memberikan nilai tambah yang besar baik masalah rekrutmen tenaga kerja maupun pertubuhan ekonomi kita,” tuturnya.
Jokowi juga mengapresiasi kecepatan PT Indonesia BTR Energy Material dalam membangun pabrik. Sebab, pabrik tersebut dibangun dalam kurun waktu 10 bulan sejak penandatangan investasi dilakukan.
“Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini. Baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan di Beijing, tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan dan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Dan kita sekarang sudah jadi negara yang cepat,” ucapnya.