JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono mengatakan, posisi yang dijabat saat ini sebagai upaya mempelajari bagaimana mengelola keuangan negara di masa transisi pemerintahan baru.
Sekadar diketahui, Thomas resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan II, usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 18 Juli.
"Mungkin saya bisa katakan saya masuk Kementerian Keuangan untuk belajar dari Bapak dan Ibu sekalian supaya bisa lebih baik tata kelola," ujar Thomas dalam acara seminar KPIP Kementerian Keuangan, Selasa, 6 Agustus.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas merupakan seorang pejabat dari partai politik Gerindra dan mendapatkan pengalaman dalam mengutamakan keterbukaan informasi publik saat menjadi bendahara umum.
“Bapak ibu sekalian saya rasa tahu, sebelum saya di Kementerian Keuangan, saya salah satu pejabat di partai, dalam hal ini, Gerindra. Gerindra waktu itu sangat mengutamakan keterbukaan publik,” ujarnya.
Thomas menyampaikan, Partai Gerindra waktu itu juga melakukan kerja sama dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) untuk menjaga keterbukaan informasi lantaran dapat menjadi dukungan penting bagi partai politik.
“Kami juga waktu itu bekerja sama dengan KIP dan sebagainya dan seterusnya mengikuti hal-hal yang sama. Saya pribadi melihat itu luar biasa penting untuk partai politik,” katanya.
Dia mengatakan, menjaga keterbukaan informasi menjadi salah satu bagian penting dalam menyelenggarakan pemerintahan dan terdapat perbedaan level antara informasi yang dihadirkan di tingkat pemerintahan dan partai politik.
“Di Gerindra, kita hanya di level DPP (Dewan Pimpinan Pusat), di Kemenkeu sampai jenjang yang bawah. Ini sesuatu yang luar biasa,” jelasnya.
Menurut Thomas, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) merupakan pasukan di garis depan yang berinteraksi dengan masyarakat dengan pekerjaan yang luar biasa.
“Jadi, sekali lagi saya berterima kasih dan hormat kepada para pejabat PPID Kemenkeu yang sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA:
Dengan keterbukaan informasi, kata Thomas, kepercayaan publik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sisi investasi lantaran musuh besar investasi adalah ketidakpastian.
“Musuh besar investasi adalah ketidakpastian. Keterbukaan informasi publik memberi peran menekan ketidakpastian dalam investasi,” ucap dia.
Thomas menyampaikan, dengan kepastian yang lebih terjaga, dapat mendorong investasi tumbuh, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong daya beli meningkat, sehingga akhirnya menekan angka kemiskinan.