Bagikan:

JAKARTA - Politikus Partai Gerindra sekaligus keponakan Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono resmi menjadi Wakil Menteri Keuangan II.

Dia akan bermitra dengan Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Kabinet Indonesia Maju.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, menilai masuknya Thomas Djiwandono menjadi Wakil Menteri Keuangan II merasa aneh dengan adanya dua orang yang mengisi jabatan Wakil Menteri apa yang mau diurus.

Adapun saat ini Wakil Menteri Keuangan I diisi oleh Suahasil Nazara.

"Adanya Wamenkeu II juga cukup aneh karena apa yang mau diurus hingga ada Wamenkeu dua orang. Kalo Wamen BUMN jelas dibagi per klaster BUMN. Nah ini yang mau dibagi seperti apa. Jadi, memang unsur politis memasukkan anggaran ke APBN 2025 menjadi faktor utamanya," ucapnya dalam keterangannya, Jumat, 19 Juli.

Huda melihat, dimasukkannya Thomas ke kabinet Jokowi menunjukkan tidak ada kata ketemu dalam penganggaran antara pemerintahan sekarang dengan pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.

"Apalagi ada isi makan siang gratis dikurangin biaya per anak hingga setengah dari anggaran awal," ucapnya.

Menurut Huda rencana tahun depan sudah amburadul dan penempatan Thomas tidak akan cukup menolong secara signifikan.

Sementara, Analis Kebijakan Ekonomi Apindo Ajib Hamdani menyampaikan Kementerian Keuangan menjadi posisi yang sangat disorot, karena kebijakan fiskal yang tengah menghadapi tantangan cukup rumit. Sejak era pandemi, terjadi realokasi dan refocusing dana yang mengakibatkan perjalanan para kementerian tidak se ideal awal.

"Scaring effect ini masih terus berlanjut, dan bahkan tahun 2025 utang jatuh tempo mencapai Rp800 triliun, yang membuat ruang fiskal semakin sempit," jelasnya.

Ajib menyampaikan posisi Wakil Menteri Keuangan yang diisi oleh seorang Thomas menunjukkan Prabowo ingin memitigasi semua resiko fiskal sejak dini.

Adapun, Thomas adalah sosok yang menjadi bendahara umum Partai Gerindra, posisi yang sangat lekat dengan pengelolaan dana dan keuangan.

"Walaupun kebijakan fiskal mempunyai wilayah yang berbeda, tetapi keahlian dan pengalaman Thomas Djiwandono akan bermanfaat dalam manajemen yang akuntabel," jelasnya.

Sedangkan, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita melihat penambahan posisi Wakil Menteri Keuangan yang diduduki oleh Bendahara Gerindra sekaligus Keponakan Prabowo yaitu Thomas Djiwandono memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mempermudah proses transisi anggaran.

"Kedua, saya menduga, penambahan ini juga sebagai ajang magang bagi Thomas menjelang berakhir masa pemerintahan Jokowi Oktober Nanti," ujarnya kepada VOI, Jumat, 19 Juli.

Menurut Ronny, Thomas dapat jadi adalah sosok yang akan menduduki bangku Menteri Keuangan kedepannya pada masa pemerintahan baru alias sebagai pengganti Sri Mulyani Indrawati.

Ronny menyampaikan sosok Thomas merupakan masuk kriteria kedua dimana beliau adalah bendahara partai yang memiliki latar pendidikan master ekonomi internasional.

"Jadi sangat besar peluang Thomas didudukan di sana untuk magang sebelum nanti pasca Oktober didapuk menggantikan Sri Mulyani," ujarnya.

Oleh sebab itu, Ronny menyampaikan selain bisa memperlancar transisi anggaran dapat juga sebagai adaptasi selama beberapa bulan untuk bersiap-siap menduduki posisi tertinggi di Kementrian Keuangan.

"Maka arti lainya adalah bahwa mendudukan Thomas di bangku Wamenkeu saat ini adalah upaya memberi sinyal kepada pasar tentang gambaran sosok yang akan menggantikan Sri Mulyani nantinya," tuturnya.

Pembagian Tugas Wakil Menteri Keuangan

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara buka suara terkait pembagian tugas dirinya dengan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono

Suahasil menyampaikan dirinya akan tetap mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh Kementerian Keuangan dalam mengelola keuangan negara.

"Semua tugas kerja kementerian keuangan akan kita kerjakan," ujarnya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Kamis, 18 Juli.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dengan dilantiknya Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II akan bekerja sama dengan Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara dalam mengelola keuangan negara serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

"Pak Thomas Djiwandono sebagai wamenkeu akan bekerja sama dengan Pak Wamenkeu Suahasil Nazara dan juga seluruh pejabat eselon 1 untuk bisa menjalankan tugas mengelola keuangan negara, menjalankan tugas sebagai bendahara negara bersama-sama," ujarnya.

Sri Mulyani menyampaikan, tugas Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono yaitu akan fokus dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) 2025.

Masuknya Thomas di Kementerian Keuangan akan mempermudah proses sinkronisasi sejumlah kebijakan dari Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita semua tahu sangat familier dengan siklus APBN. Jadi memang fokusnya untuk Thomas akan ikut dalam penyusunan RAPBN 2025. Dengan masuknya Thomas akan membuat seluruh komunikasi jauh lebih mudah," katanya

Sri Mulyani menegaskan dengan adanya kehadiran Thomas sebagai Wamenkeu II akan memperkuat Kementerian Keuangan dalam berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran dan berharap, proses transisi akan berjalan lancar.

"Sebagai wamenkeu II mas tommy akan semakin memperkuat kami di kemenkeu dalam berkordinasi dengan tim proses transisi ini, di dalam proses transisi pemerintahan ini," jelasnya.