Bagikan:

JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank mencatat pertumbuhan portofolio kredit baru di sepanjang semester pertama tahun ini sebesar 48 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Pertumbuhan tersebut, catat perseroan, didorong oleh ekspansi kredit dari segmen UMKM dan ritel yang tumbuh 26 persen YoY, dengan memanfaatkan dukungan dari segmen korporasi atau wholesale business yang tumbuh 72 persen YoY termasuk Korean Link Business.

“Pencapaian positif selama semester pertama tahun 2024 ini memberikan modal penting bagi manajemen dan karyawan KB Bank untuk terus mendorong pertumbuhan dan mencapai target perseroan sesuai dengan rencana bisnis,” Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 1 Agustus.

Menutup kuartal pertama tahun ini, perseroan berhasil melakukan pengalihan aset berkualitas rendah senilai Rp2,87 triliun melalui skema asset backed securities (ABS).

Langkah strategis tersebut, catat perseroan, menurunkan rasio kredit berkualitas rendah atau loan at risk (LAR) dari sekitar 40 persen pada akhir tahun 2023 menjadi kurang dari 35 persen pada akhir kuartal I 2024.

Kemudian, LAR tercatat terus menurun hingga di bawah 27 persen pada akhir semester I 2024. Perseroan menargetkan rasio LAR dapat dijaga di sekitar 20 persen pada akhir tahun 2024.

Pada kuartal II 2024, perseroan menerima fasilitas pendanaan sebesar 300 juta dolar AS dari Korea Development Bank (KDB) dengan dukungan dari induk usaha KB Kookmin Bank Co., Ltd. melalui jaminan standby letter of credit (SBLC).

Menurut perseroan, fasilitas tersebut memperkuat struktur pendanaan KB Bank sehingga memungkinkan ekspansi kredit di tengah situasi pasar yang dinamis.

Berkat berbagai pencapaian ini, lembaga pemeringkat independen Fitch Ratings mempertahankan peringkat nasional KB Bank pada level tertinggi ‘AAA’ dengan outlook stabil. Fitch Ratings juga memberikan peringkat internasional ‘BBB’, setara dengan peringkat kredit sovereign Indonesia.

Sesuai dengan rencana bisnis, perseroan menargetkan untuk mencapai laba operasional sebelum beban pencadangan atau pre-provision operating profit (PPOP) yang positif pada tahun 2024 dan laba bersih pada tahun 2025.

Adapun sepanjang enam bulan pertama tahun ini, perseroan telah mencatatkan PPOP kumulatif yang positif pada akhir April 2024 dan terus berlanjut hingga Juni 2024.

Perseroan menyampaikan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan laporan keuangan tengah tahunan yang diaudit sebagai upaya strategis untuk merencanakan langkah-langkah pertumbuhan ke depan.

“Kami optimis dengan terus membaiknya fundamental KB Bank, perseroan dapat mencapai pertumbuhan positif pada akhir tahun 2024 dan melakukan turnaround pada tahun 2025,” kata Robby.

KB Bank sebelumnya dikenal dengan nama merek Bank Bukopin. Perseroan resmi mengubah nama merek dan logo menjadi KB Bank pada Maret 2024. Perubahan ini, catat perseroan, melengkapi perjalanan transformasi bank itu sejak menjadi bagian dari KB Financial Group (KBFG), institusi keuangan terbesar di Korea Selatan, pada tahun 2020.