Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemerintahan Prabowo-Gibran memberikan alokasi penyertaan modal negara (PMN) ke PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni.

Budi bilang, suntikan modal itu diperlukan untuk menunjang pelayanan Pelni. Misalnya digunakan untuk membeli kapal-kapal baru.

Lebih lanjut, Budi bilang Pelni memiliki peran pelayanan transportasi yang merambah hingga ke pelosok-pelosok negeri, utamanya di Indonesia Timur. Dia bilang kehadiran Pelni ini banyak membantu masyarakat.

"Saya tetap kepada pak Hekal untuk pemerintahan yang akan datang kasih PMN kepada Pelni. Ini penting untuk kita berikan. Karena memang secara ekonomis susah kalau ini komersial,” katanya dalam Talkshow bertajuk Peluang dan Tantangan Pelni di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 1 Agustus.

Lebih lanjut, Budi menegaskan, pelayanan di sektor maritim memang perlu jadi perhatian. Karena tidak hanya membantu masyarakat, tetapi bisa meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

“Karena kita yakin bahwa kita memiliki kewajiban untuk mendukung tercapainya keunggulan komparatif atau daya saing kita terhadap negara-negara lain. Unsur daya saing itu tidak terlepas daripada konektivitas di Indonesia bagian timur,” katanya.

Sekadar informasi, Pelni sudah dijadwalkan mendapat alokasi PMN sebesar Rp1,5 triliun dari dana cadangan investasi tahun 2024. Kemudian, Kementerian BUMN juga mengusulkan Rp2,5 triliun PMN dari anggaran tahun 2025.

Suntikan dana tersebut akan digunakan untuk membeli kapal baru dan menggantikan armada yang sudah terlalu tua. Kapal Pelni saat ini umurnya memang sudah di atas 30 tahun.