JAKARTA - BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat hunian hotel di kawasan pengelolaan the Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, pada semester 1-2024 mencapai 71,74 persen atau melampaui periode sama sebelum pandemi COVID-19 pada 2019 mencapai 69,57 persen.
"Jika dibandingkan periode sama 2023 juga naik 14,5 persen yang saat itu mencapai 62 persen," kata General Manager ITDC the Nusa Dua I Made Agus Dwiatmika di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dikutip dari Antara, Rabu 31 Juli.
Menurut dia, pertumbuhan okupansi didorong oleh kegiatan promosi kawasan, libur hari raya dan libur sekolah, serta berbagai agenda konvensi (MICE) dan agenda kenegaraan yang berlangsung di kawasan elit itu.
Selain itu, lanjut dia, kelengkapan fasilitas dan pengelolaan kawasan, serta hotel dengan standar internasional juga berperan dalam meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk menginap, berlibur di kawasan wisata itu.
Selama periode enam bulan pertama pada 2024, tingkat hunian rata-rata paling tinggi yakni pada Juni mencapai 80 persen dan terendah pada Maret mencapai 64 persen.
Ada pun jumlah wisatawan menginap yang didominasi oleh wisatawan domestik, mencapai 673 ribu orang atau tumbuh 47 persen dibandingkan periode sama pada 2023 mencapai 456 ribu orang.
Sementara itu, total jumlah pengunjung di fasilitas wisata kawasan itu pada Januari-Juni 2024 mencapai 703 ribu orang, meliputi kunjungan ke Water Blow, Peninsula, kunjungan ke museum, menonton pertunjukan budaya, golf hingga spa.
Selama enam bulan pertama 2024, sejumlah agenda konvensi internasional diadakan di kawasan seluas 32 hektare itu di antaranya pertemuan industri pariwisata Asia Pasifik, agenda musik, kesehatan, ajang lari hingga World Water Forum ke-10.
BACA JUGA:
Ia optimistis okupansi pada Juli hingga Desember 2024 tumbuh positif karena liburan dan sejumlah agenda internasional yang siap dilaksanakan di kawasan Nusa Dua.
Agenda itu di antaranya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia dan Afrika pada September 2024 dan agenda skala internasional lainnya.
Kawasan pengelolaan BUMN itu dilengkapi fasilitas konvensi (MICE) yang dapat menampung lebih dari 21.000 delegasi untuk agenda skala besar, serta menyediakan akomodasi lebih dari 5.000 kamar hotel.