Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kepulanhan kloter terakhir jemaah haji debarkasi Surabaya berjalan aman. Sebanyak 333 jemaah haji kloter terakhir tersebut sudah sampai di Indonesia melalui debarkasi Bandar Udara Internasional Juanda kemarin.

Adapun 333 jemaah haji kloter terakhir tersebut berasal dari Pamekasan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Ratusan jemaah kembali ke Indonesia dengan menggunakan Maskapai Saudi Arabian Airlines.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (KOBU) Wilayah III Surabaya, Rizal memastikan kepulangan jemaah haji kloter 106 ini berjalan dengan baik, aman dan memenuhi seluruh aspek keamanan serta keselamatan.

Rizal bilang hal tersebut tidak lepas dari koordinasi dan sinergi yang baik seluruh stakeholder terkait pada masa angkutan udara haji tahun 2024.

“Koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait seperti imigrasi, kementerian agama, penyelenggara bandara dan maskapai pada angkutan haji ini berjalan sangat baik di Surabaya,” ujar Rizal dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Juli.

Rizal melanjutkan bahwa On Time Performance atau OTP yang diperoleh maskapai Saudi Arabian Airlines pada masa kepulangan atau debarkasi haji di Surabaya memperoleh angka yang sangat baik.

“Untuk kepulangan, OTP yang dicapai Saudi Airlines ini mencapai 100 persen. Ini terjadi karena Saudi Airlines sering kali melaksanakan penerbangan dan tiba di Indonesia mendahului jadwal yang sudah ditentukan,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang diterima, embarkasi Surabaya telah menerbangkan sejumlah 38.735 jemaah dan 529 petugas yang terbagi menjadi 106 kloter. Adapun jumlah jemaah haji yang wafat di Arab Saudi sebanyak 81 orang, di pesawat 2 orang dan di tanah air sebanyak 5 orang.

Selain itu, sambung Rizal, masih ada 11 jemaah yang dalam kondisi sakit dan menjalani perawatan di Arab Saudi serta sebanyak 3 jemaah yang sakit di tanah air.

“Untuk jemaah yang sakit sejumlah 11 orang saat ini sedang mendapatkan perawatan yang menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi, mereka akan dipulangkan dengan jadwal penerbangan reguler setelah sembuh dan siap melakukan perjalanan,” kata Rizal.

Secara keseluruhan, sambung Rizal, penyelenggaraan angkutan udara haji khususnya dari embarkasi Surabaya tidak mendapati kendala berarti. Namun, pencapaian ini akan terus ditingkatkan untuk masa angkutan haji tahun depan yang lebih baik.

“Ke depan, yang perlu dievaluasi adalah proses awal saat keberangkatan yaitu meliputi aspek keamanan, kami akan terus koordinasi dengan Kementerian Agama untuk mensosialisasikan barang-barang apa saja yang tidak diperbolehkan dibawa ke pesawat, sehingga proses berjalan lebih cepat dan lebih baik lagi,” pungkas Rizal.