JAKARTA - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dari mulai kesenian, keindahan alam hingga kulinernya yang beraneka ragam. Kuliner Indonesia memiliki ciri khas tersendiri.
Selain itu, kuliner nusantara juga bisa menjadi daya tarik wisata karena cita rasanya mendunia. Inovasi pada industri kuliner berpotensi menguatkan ekonomi kreatif dan dapat mendongkrak tumbuhnya kegiatan pariwisata nasional.
Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, mengungkapkan, Indonesia sendiri terkenal dengan keragaman budaya dan surganya kuliner. Hal itu dikarenakan berbagai olahan menu makanan nusantara diolah dengan rempah pilihan, sehingga menghasilkan cita rasa yang luar biasa. Tak ayal, kuliner khas Indonesia ini sampai bisa berlabuh di berbagai belahan dunia.
“Salah satu makanan khas Indonesia yang cukup populer di mancanegara di antaranya masakan Padang, dengan ciri khasnya yaitu daun singkong dan rendang. Tapi masih banyak lagi kuliner khas nusantara lainnya seperti nasi goreng, sate, soto, mie goreng, dan masih banyak lainnya,” ucapnya, Senin 22 Juli.
Lanjut Sapta, dengan banyaknya kuliner nusantara juga menimbulkan banyak kehadiran berbagai festival, event, atau meeting. Dengan kehadiran itu diharapkan dapat mendorong penetrasi pasar, terutama mendongkrak animo dan selera masyarakat.
“Selain mengampanyekan kuliner sebagai ikon, festival, event, dan meeting adalah penyangga utama lain pertumbuhan wisata kuliner. Dari sebuah event, pelaku kuliner dapat terhubung dengan pasar yang lebih besar melalui digitalisasi, mendapatkan tempat untuk penetrasi pasar, dan menjaga animo serta selera masyarakat,” terangnya.
Sapta juga menerangkan, walaupun pada saat pandemi sektor kuliner yang paling berdampak, tapi sektor ini juga subsektor yang cepat pulih terhadap goncangan pandemi. Terjadi lonjakan jumlah usaha skala menengah besar dari subsektor kuliner sejak akhir pandemi, karena pasar konsumsi masyarakat kembali naik.
Hal itu dibuktikan dari data BPS, pada triwulan I 2024, industri makanan dan minuman tercatat tumbuh 5,87 persen. Hal ini ditopang oleh peningkatan jumlah usaha penyedia makan minum skala menengah besar mencapai 20,76 persen pada 2022, dengan jumlah usaha sekitar 10.900. Tahun lalu, kuliner berkontribusi 6,5 persen terhadap PDB nasional, hampir mendekati Rp1000 triliun, dengan penciptaan lapangan kerja sekitar 43 persen.
Sementara itu, dari sebaran kuliner nusantara versi TasteAtlas Awards, terdapat delapan kota di Indonesia yang masuk dalam jajaran 100 kota dari 16.601 kota yang memiliki makanan daerah dan nasional terbaik di dunia. Delapan kota itu, antara lain Bandung, Jakarta, Surabaya, Padang, Malang, Yogyakarta, Seminyak, dan Ubud. Tidak heran, karena Indonesia sendiri tercatat memiliki lebih dari 600 resep masakan tradisional.
BACA JUGA:
Memahami tingginya minat masyarakat terhadap food tourism serta kerinduan masyarakat akan makanan khas daerah, Danamon menghadirkan Festival Kuliner Nusantara di DXPO by Danamon pada 18-21 Juli 2024 di Central Park Mall, yang menghadirkan kuliner dari berbagai penjuru daerah di Indonesia yang tidak dapat ditemui di Jakarta.
Festival ini akan menghadirkan 18 pengusaha makanan khas daerah, mulai dari Seblak Mamang Rapael asal Garut hingga Bakso Ati Raja Gunung Merapi asal Makassar. Event tersebut dilakukan dalam rangka memberikan tempat bagi pelaku kuliner daerah untuk memasarkan produk kuliner unggulannya, menghubungkan pelaku kuliner dengan sejumlah solusi keuangan, dan memberikan kesempatan bagi warga Jakarta untuk mencicipi kuliner ternama dari daerah tanpa harus keluar kota.
DXPO by Danamon dirancang menampilkan jaringan luas Danamon bersama grup perusahaannya, yang menawarkan solusi keuangan menyeluruh, yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
“Tujuan kami adalah untuk menjadi mitra keuangan terpercaya yang senantiasa berorientasi pada nasabah dan inovatif, guna memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan, dengan menyediakan solusi finansial menyeluruh dan kita tumbuh bersama,” ujar Daisuke Ejima, Direktur Utama, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.