Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) melalui PLN UPK Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mengimplementasikan pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi bahan baku produksi paving block dan batako.

"Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi lingkungan yang inovatif, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Sumbawa," kata General Manager PLN UIW NTB Sudjarwo mengutip Antara.

Menurut dia, FABA yang merupakan limbah dari proses pembakaran batu bara di PLTU kini dapat menjadi bahan baku alternatif untuk produksi paving block dan batako.

Program ini, kata dia, memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku UMKM di Sumbawa, sekaligus mendukung upaya pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.

Ia menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM di Sumbawa.

"Keberhasilan pemanfaatan FABA ini merupakan langkah strategis dalam mendukung pengelolaan limbah industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan karena program ini tidak hanya memberikan solusi bagi permasalahan limbah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi pelaku UMKM di Sumbawa," ujarnya.

Ia turut memastikan bahwa PLN terus menjaga komitmen untuk melakukan berbagai inovasi dalam pengelolaan limbah dan mendukung perekonomian lokal.

Melalui program pemanfaatan FABA, jelas dia, PLN tidak hanya berupaya mengurangi dampak lingkungan dari operasional pembangkit listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.

PLN berharap program ini dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah industri yang inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, PLN akan terus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam pemanfaatan FABA serta memastikan kualitas dan keberlanjutan program ini.

Salah satu UMKM yang merasakan dampak ekonomi dari pemanfaatan FABA adalah seorang pengusaha di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Karya Bangun.

Karya Bangun menjalankan usaha produksi paving block dan batako dengan memanfaatkan FABA sebagai substitusi bahan baku produksinya. Usaha tersebut dijalankan sejak 2022 setelah mendapatkan bantuan alat mesin cetak batako dari PLN.

Penggunaan FABA sebagai substitusi bahan baku dan bantuan tambahan mesin cetak ini membuat pendapatan usahanya meningkat 20 persen.

"Dengan adanya FABA sebagai bahan baku, biaya produksi kami menjadi lebih rendah. Selain itu, kualitas produk yang dihasilkan juga tidak kalah dengan bahan baku konvensional. Ini sangat membantu kami dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan," kata Karya Bangun.

Manajer PLN UPK Tambora, Doddy Rizqi, menjelaskan, pihaknya sangat bangga bisa memberikan kontribusi nyata bagi UMKM di Sumbawa Barat melalui pemanfaatan FABA.

"Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah industri, tetapi juga memberikan bahan baku yang lebih terjangkau bagi UMKM, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka." katanya.

Selama dua tahun menggunakan FABA, usaha Karya Bangun telah berhasil memanfaatkan sekitar 1,4 ton FABA, dengan total produksi batako sebanyak 100.000 biji dan paving block sebanyak 440.000 biji.

Produk batako dan paving block tersebut dipasarkan kepada pelanggan di Pulau Sumbawa, mulai dari pelanggan perorangan hingga perusahaan seperti pengusaha properti perumahan, perhotelan, dan perusahaan tambang.