Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) memanfaatkan limbah batu bara PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi batako untuk membangun masjid.

General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Hari Cahyono menjelaskan, dalam pembangunan masjid ini PLN memberikan bantuan material bahan bangunan berupa batako dan paving yang merupakan produk hasil dari pengolahan FABA PLTU Tanjung Jati B.

"Alhamdulillah PLN UIK Tanjung Jati B bisa berkontribusi dalam pembangunan masjid ini dengan memberikan bantuan material bahan bangunan berupa paving dan batako dari FABA," ujar Hari dalam keterangan kepada media, Selasa 17 Januari.

Penjabat (PJ) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menyampaikan apresiasinya atas pemanfaatan sisa pembakaran batu bara PLTU untuk pembangunan Masjid Hidayatul Ilmi di Jepara.

"Pemanfaatan FABA untuk pembangunan masjid tentunya sangat berguna dan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Ini PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B telah memberikan bantuan berupa paving dan batako dari FABA," kata Edy.

Edy mengatakan, masjid dengan luas bangunan 160 meter persegi ini semula merupakan sebuah musala kecil yang berada di tanah wakaf. Kondisinya cukup memprihatinkan dan warga seringkali merasa khawatir bila sewaktu-waktu bangunan musala roboh.

Namun, setelah proses pembangunan yang berlangsung selama 7 bulan, masjid ini rampung dan dapat digunakan masyarakat untuk beribadah.

Kapolres Jepara, Warsono juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan masjid ini. Secara khusus, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada PLN. Sebab, PLN memberikan dukungan melalui FABA yang digunakan sebagai material pembangunan masjid.

"Jajaran Polres Jepara mengucapkan terima kasih atas dukungan dari PLN UIK Tanjung Jati B yang mana telah memfasilitasi kami dengan FABA untuk proses pembangunan masjid ini. Dan alhamdulillah hari ini sudah selesai, ini berkat dukungan dari PLN Tanjung Jati B dengan olahan dari FABA yang digunakan untuk pembangunan Masjid Hidayatul Ilmi," jelasnya.