Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu, 17 Juli 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,50 persen di level Rp16.100 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,45 persen ke level harga Rp16.129 per dolar AS. 

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan optimisme terhadap penurunan suku bunga juga meningkatkan saham-saham AS, karena pembacaan inflasi yang lemah dan komentar-komentar yang cenderung dovish dari Federal Reserve meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga mulai bulan September. 

"Pedagang memperkirakan kemungkinan sebesar 91,7 persen bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Menurut CME Fedwatch. Data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan tidak banyak menghalangi spekulasi penurunan suku bunga," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 18 Juli.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan minggu ini bahwa The Fed semakin yakin bahwa inflasi akan terus menurun. Dia juga sebelumnya memberi isyarat bahwa bank sentral tidak perlu melihat inflasi mencapai target 2 persen untuk mulai menurunkan suku bunga. 

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6,25 persen. Posisi ini masih sama seperti kebijakan pada bulan sebelumnya. Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.

Nilai tukar rupiah yang seringkali menjadi patokan BI dalam menentukan BI rate juga terpantau terkendali terkhusus sejak akhir Juni hingga 15 Juli 2024. BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei serta Juni di level 6,25 persen. 

Selain itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melaju di kisaran 4,7 persen-5,5 persen hingga akhir 2024. Proyeksi untuk batas atas pertumbuhan ekonomi itu jauh di atas perkiraan pemerintah dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 5,2 persen untuk keseluruhan tahun ini.

Sedangkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, sebagaimana pada saat ekonomi tumbuh 5,1 persen pada kuartal pertama 2024.

 Kondisi yang sama diperkirakan akan terjadi juga untuk periode kuartal kedua 2024. Di tambah dengan meningkatnya kinerja ekspor barang ditopang oleh industri manufaktur terutama di sektor pertambangan yang masih menggeliat.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024 dalam rentang harga Rp16.040 - Rp16.120 per dolar AS.