Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat nilai transaksi pada aplikasi PaDi UMKM sudah mencapai Rp13,5 triliun per 2 Juli.

Dari total tersebut, transaksi terbanyak ada pada produk peralatan kantor.

PaDi UMKM adalah marketplace yang menyediakan barang dan jasa UMKM lokal.

Pembelian barang dan jasa tidak hanya dilakukan melalu ritel, namun juga business to business (b2b) antara BUMN dan UMKM.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menjelaskan, nilai transaksi tersebut masih akan bertambah seiring dengan berjalannya kegiatan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024.

“Angka (transaksi) per 2 Juli 2024, dalam artian sudah keluar invoice bukan hanya sekedar transaksi, itu tercatat Rp13,5 triliun,” katanya saat konferensi pers di Sarinah, Jakarta, Kamis, 11 Juli.

Dari sisi frekuensi, lanjut Loto, produk barang dan jasa yang paling banyak dibeli BUMN adalah alat tulis kantor (ATK), katering dan snak, barang elektronik komputer dan peripheral, pengadaan dan sewa peralatan mesin, serta souvenir dan merchandise.

Kemudian, sambung Loto, pengadaan dan sewa kendaraan, jasa konstruksi dan renovasi, jasa event organizer (EO), pengadaan dan sewa perlengkapan furnitur, serta jasa percetakan dan media.

Sekadar informasi, Kementerian BUMN sedang menyelenggarakan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 di Sarinah, Jakarta.

Acara tersebut berlangsung selama empat hari mulai dari Kamis, 11 Juli hingga Minggu, 14 Juli mendatang dan diikuti UMKM binaan BUMN.

Loto menargetkan transaksi pada kegiatan PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 bisa melampaui tahun lalu yang mencapai Rp18,7 miliar.

“Jadi harapannya bisa melewati angka tersebut. Harapannya di 2024 kalau bisa angkanya udah di kepala dua bukan satu lagi,” jelasnya.