Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Jago Tbk buka suara terkait pemberitaan mengenai pegawai Bank Jago berinisial IA (33) menguras saldo ratusan rekening yang telah dibekukan atau diblokir. Uang yang didapat dari aksi kejahatan tersebut mencapai Rp1,3 miliar.

Menanggapi hal itu, Corporate Communication Bank Jago Marchelo mengatakan, pihaknya memastikan dana dan data nasabah aman.

"Bank Jago menjamin tidak ada nasabah yang dirugikan atau nasabah mengalami kehilangan dana," ujarnya dalam keterangan yang diterima VOI, Kamis 11 Juli.

Marchelo mengatakan, Bank Jago percaya keamanan dana dan data nasabah merupakan prioritas utama perusahaan.

Pihaknya kini menerapkan proses manajemen risiko dan strategi anti-fraud sebagai langkah mitigasi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan pihak internal maupun eksternal.

"Melalui proses tersebut Bank Jago berhasil mendeteksi tindakan fraud sejak dini, melakukan pemeriksaan, dan secara proaktif melaporkan tindakan penyimpangan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut," sambung Marchelo.

Pada kesempatan yang sama ia juga mengapresiasi kepolisian atas tindak lanjut pelaporan dan langkah-langkah yang telah dilakukan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum terhadap tindakan fraud yang telah terjadi.

Menurutnya, langkah tegas ini merupakan bentuk komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data nasabah serta memberikan efek jera pelaku tindakan fraud.

"Bank Jago akan terus bekerja sama dengan kepolisian untuk menuntaskan kasus ini dan melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mencegah tindakan serupa terjadi di masa depan," pungkas Marchelo.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap oknum pegawai Bank Jago berinisial IA (33) karena menguras saldo ratusan rekening yang telah dibekukan atau diblokir.

Uang yang didapat dari aksi tersebut mencapai Rp1,3 miliar.

Modus atau cara tersangka membobol rekening itu dengan terlebih dulu memerintahkan bagian agent command center untuk mengajukan permintaan membuka blokir rekening.

Kemudian, tersangka yang bekerja pada bagian contact center specialist menyetujui pengajuan tersebut.

Setelah ratusan rekening yang diblokir terbuka, tersangka memindahkan uang yang tersimpan di rekening tersebut ke rekening lain yang telah disiapkan.