Bagikan:

PADANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menampung masukan dan keluhan dari sejumlah pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Padang, Sumatera Barat, untuk dicarikan solusi konkret.

"Ada beberapa masukan dan keluhan dari pelaku IKM di Padang. Ini kita tampung dan carikan solusi agar ke depan bisa terus berkembang dan bisa menembus pasar ekspor," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Padang, Antara, Minggu, 7 Juli. 

Ia mengatakan itu usai bertemu dan berdiskusi dengan sekitar 30 pelaku IKM terdiri dari IKM randang, makanan olahan lain, fashion dan cenderamata di Padang. Zulkifli menyebut keluhan dari pelaku IKM itu diantaranya terkait sertifikasi produk IKM sebagai syarat ekspor, dan fasilitasi mekanisme ekspor retail bagi IKM skala kecil.

Para pelaku IKM juga mengeluhkan ketiadaan sarana display promosi di daerah, kurangnya agenda promosi produk unggulan, dan meminta dukungan jajaran Kemendag di luar negeri (Indonesian Trade Promotion Centre/ ITPC dan Atase Perdagangan KBRI) untuk promosi produk IKM unggulan.

Mendag Zulkifli Hasan menyebut pihaknya akan mengkaji dukungan lanjutan pengembangan SDM melalui Export Coaching Program (ECP) yang sudah terlaksana dua tahun ini di Sumbar.

"Kita juga akan coba fasilitasi promosi melalui event Trade Export Indonesia dan menjajaki kemungkinan kolaborasi display promosi dengan Dekranasda," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial mengatakan program Export Coaching Program (ECP) merupakan program pendampingan untuk pelaku usaha berorientasi ekspor yang dilaksanakan dengan tujuh tahapan selama kurang lebih delapan bulan sampai dengan satu tahun.

Tujuan program pendampingan ini adalah agar para pelaku usaha mampu menjalankan bisnis ekspornya secara efektif sehingga dapat melakukan ekspor secara mandiri.

Ia mengatakan pada tahun 2023, program ECP di Sumbar diikuti oleh 30 peserta terpilih. Hasilnya, setelah mengikuti program, sebanyak 16 IKM peserta langsung mengeksekusi ekspornya tahun tersebut.

Menurutnya, tahun 2024 ini, 30 orang peserta terpilih tengah mengikuti program ECP. Diharapkan jumlah eksportir dari Sumbar itu nanti bisa bertambah.