Bagikan:

JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Jakarta Cilincing memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada seluruh peserta kejuaraan nasional Arung Jeram yang berlangsung di Jakarta pada 24-26 Juni 2024.

Dalam kegiatan yang berlangsung di sungai Ciliwung di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, ini diikuti oleh 252 peserta baik putra maupun putri yang digelar Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Kantor BPJamsostek Cilincing, Haryani Rotua Melasari mengatakan, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan menegaskan kehadiran negara untuk memberikan rasa aman kepada seluruh atlet yang berlaga

"Dengan adanya perlindungan, diharapkan mereka bisa berlatih dan bertanding dengan fokus serta bebas dari cemas. Harapannya, prestasi mereka juga bisa meningkat," kata Haryani, dalam keterangannya, Minggu 30 Juni.

Ani, sapaan akrab Haryani menegaskan, bahwa perrlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi atlet merupakan amanah dari UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Sehingga, kepesertaannya menjadi sebuah kewajiban.

Di mana, setiap atlet bisa memperoleh dua perlindungan utama Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Untuk dua program ini, iurannya cukup terjangkau hanya Rp16.800 per orang perbulan.

Apabila ingin ditambah dengan Jaminan Hari Tua (JHT) iurannya menjadi Rp36.800 per orang per bulan.

“Untuk JKK dan JKM, manfaat yang diterima atlet cukup banyak seperti halnya pekerja profesi lainnya. Seperti apabila terjadi cedera, akan mendapatkan jaminan pemulihan kecelakaan kerja tanpa batas biaya dan tanpa batas waktu perawatan sampai peserta sembuh dan kembali beraktifitas,” jelas Ani.

Sebelumnya Ketua Umum PB FAJI Mayjen TNI Mar (Purn) Saud F. Tambatua saat membuka Kejurnas mengatakan, even ini merupakan yang ke 16, terakhir pelaksanaan Kejurnas berlangsung pada 2022 lalu di Sungai Pekalen, Probolinggo, Jawa Timur.

Ini merupakan kali pertama DKI Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejurnas, dan pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut.

Mengingat pelaksanaan kejuaraan di Sungai Ciliwung merupakan tantangan besar terutama di bidang konservasi dan lingkungan.

"Saya mengapresiasi keinginan DKI Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggara Kejurnas ini. Tantangannya cukup besar, khususnya di sungainya," kata Saut.