Bagikan:

JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah yang disertai dengan penguatan signifikan dolar AS memberikan dampak pada sektor jasa konstruksi.

Pasalnya, melemahnya rupiah bisa memengaruhi biaya bahan baku impor yang digunakan dalam sektor konstruksi.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Rabu, 26 Juni 2024, kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,23 persen di level Rp16.413 per dolar AS.

Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,34 persen ke level harga Rp16.435 per dolar AS.

Hal ini diakui oleh BUMN Karya, PT Hutama Karya (Persero).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, pelemahan rupiah berdampak pada harga material konstruksi.

"Pelemahan rupiah dapat berdampak terhadap harga material konstruksi yang berpengaruh ke penyelesaian proyek garapan Hutama Karya," ujar Adjib kepada VOI, Kamis, 27 Juni.

Adjib mengatakan, dengan adanya dampak tersebut, diharapkan dapat dilakukan penyesuaian nilai kontrak maupun pengoptimalan penggunaan material konstruksi.

"Utamanya untuk proyek yang sedang berjalan hingga akhir tahun ini," katanya.

Dia memastikan bahwa penyelesaian proyek-proyek garapan Hutama Karya masih sesuai jadwal yang ditargetkan. Artinya, Hutama Karya optimistis bahwa target penyelesaian tersebut tak akan molor.

"Penyelesaian proyek (Hutama Karya) kami sesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan," imbuhnya.