Bagikan:

JAKARTA - Badan Bank Tanah menambahkan aset persediaan lahan bisa mencapai 23.000 hektare (ha). Adapun saat ini persediaan lahan oleh Badan Bank Tanah sudah seluas 18.758 ha hampir di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja mengatakan, angka tersebut masih terbilang kecil karena lembaga tersebut baru berdiri sekitar 2,5 tahun.

"Kami target tahun ini ada. Kami buat sendiri (targetnya) dengan persetujuan Menteri (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) 23.000 ha kami akan dapatkan. Tapi, masih kecil kalau untuk satu negara, ya," ujar Parman saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 26 Juni.

Dengan demikian, Badan Bank Tanah akan memiliki aset sekitar 41.000 ha di seluruh Tanah Air pada 2025 mendatang.

Dari sisi pemanfaatan, kata Parman, semua kalangan dapat membeli lahan yang dimiliki oleh Badan Bank Tanah. Namun, dengan syarat dipergunakan sesuai dengan ketentuan tata ruang yang dimiliki oleh Badan Bank Tanah.

"Siapa saja boleh (enggak cuma perusahaan), perorangan bisa. (Peruntukannya) sesuai dengan tata ruangnya," katanya.

Parman menambahkan, pihaknya akan menjaga harga jual tanah untuk investor yang tertarik untuk membeli lahan milik Badan Bank Tanah.

Menurutnya, kehadiran Badan Bank Tanah akan memberikan kemudahan hingga kepastian pihak mana pun untuk memperoleh tanah di Tanah Air, selama lahan tersebut merupakan aset Badan Bank Tanah.

Dia menyoroti fenomena sulitnya investor dalam mendapatkan lahan untuk pengembangan usaha di dalam negeri.

"Sebetulnya dengan adanya Bank Tanah itu memberikan kemudahan bagi investor dan juga kepastian hukum untuk memperoleh tanah. Juga untuk (membantu) pemerintah," ungkapnya.