Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja mengaku, pergantian kepemimpinan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bisa menunjang pihaknya dalam birokrasi untuk pemenuhan kebutuhan lahan di IKN.

Dengan demikian, Bank Tanah akan membantu percepatan pengadaan lahan di IKN.

"Pak Basuki, kan, salah satu komite di Badan Bank Tanah tentu sangat menunjang Badan Bank Tanah," ujar Parman saat saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 26 Juni.

Badan Bank Tanah sendiri punya peran penting dalam membantu penyiapan tanah di kawasan IKN dan sekitarnya. Salah satunya, untuk pengembangan Penajam Eco City di Penajam Paser Utara (PPU) yang merupakan daerah penunjang IKN.

Penajam Eco City sendiri dirancang punya luasan 4.162 hektare (ha), yang mana 1.000 hektare di antaranya digunakan untuk kawasan komersial, jalan tol hingga Bandara VVIP.

Parman mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengelola aset lahan sebanyak 18.758 ha yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, termasuk di antaranya lahan untuk PPU tersebut.

Adapun Bank Tanah menargetkan pengelolaan aset lahan bisa mencapai 23.000 ha di sepanjang 2024 ini.

"Kami target tahun ini ada. Kami buat sendiri (targetnya) dengan persetujuan Menteri (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) 23.000 ha kami akan dapatkan. Tapi, masih kecil kalau untuk satu negara, ya," katanya.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan menyasar 31 titik potensial di Indonesia sampai akhir tahun ini.

"Insyaallah, kami ingin kayak Indonesia Land Bank Authority. Tapi, seperti di Singapura dan negara lain. Sebetulnya dengan adanya Bank Tanah itu memberikan kemudahan bagi investor dan juga kepastian hukum untuk memperoleh tanah," tutur Parman.

"Juga untuk pemerintah, mau bikin jalan tol baru trase 1. Jalan tol kedua sudah mandek karena harganya bahkan ada yang enggak mau. Dengan lahan kami, pemerintah tinggal minta, langsung jadi," pungkasnya.