JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan, hingga saat ini lifting gas atau salur gas bumi telah mencapai 92 persen dari target APBN.
Sesuai target APBN Tahun 2024, lifting gas bumi ditetapkan sebesar 5.785 MMSCFD (juta kaki kubik per hari). Per 19 Juni 2024, pencapaian penyaluran gas bumi berada diangka 5.305 MMSCFD atau sekitar 92 persen dari target APBN.
“Yang perlu saya tekankan, belum tercapainya target ini tidak semata-mata karena ketidakmampuan KKKS dalam memproduksikan gas bumi. Pasalnya, di beberapa wilayah terdapat gas yang tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan," ujar Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti yang dikutip Senin 24 Juni.
Contohnya, jelas Shinta, di wilayah Jawa Timur, pada tahun 2024 ini, kemampuan pasok KKKS dengan penyerapan pembeli memiliki gap yang cukup besar, setiap hari hampir 100 MMSCFD tidak dapat terserap. Hal yang sama terjadi di wilayah Natuna dengan volume yang tidak terpaut jauh dengan wilayah Jawa Timur, sekitar 90 MMSCFD.
“Kondisi ini menjadi pelajaran bagi kita semua, dibutuhkan perencanaan yang matang agar penyerapan gas bumi optimal, karena karakteristik gas bumi yang berbeda dengan minyak bumi, sekali diproduksi harus disalurkan,” kata dia.
BACA JUGA:
Melihat kondisi tersebut, ia menyampaikan, SKK Migas mendorong komersialisasi gas bumi dengan strategi PUSH dan PULL. PUSH adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengirimkan gas ke pusat kebutuhan dengan menggunakan infrastruktur, seperti pipa, kilang LNG skala kecil dan menengah, terminal regasifikasi, dan lainnya.
Sedangkan PULL adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengembangkan kebutuhan di dekat sumber gas bumi, seperti pembangunan industri petrokimia, smelter, pembangkit listrik, dan lainnya.
“Dengan dua strategi ini, kami berharap cadangan gas bumi yang ditemukan, dapat diproduksi dan tersalurkan dengan optimal untuk pemenuhan dalam negeri,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh pemangku gas bumi, khususnya dari KKKS dan pembeli untuk mencari dan menggali langkah-langkah out of the box yang dapat meningkatkan lifting gas bumi dalam jangka pendek.
“Pemerintah, khususnya SKK Migas, siap mendukung agar upaya-upaya tersebut dapat terimplementasi,” pungkas Shinta.