Bagikan:

JAKARTA - Deputi Direktur Jenderal Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Celeste Drake mengunjungi Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pengalengan, Jawa Barat, Jumat (21/6), untuk menyaksikan langsung peran digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UKM di Indonesia.

Selama kunjungan lapangan tersebut, Celeste melihat bagaimana inovasi digital bisa membantu para peternak sapi perah di Jawa Barat memperluas dan mengembangkan bisnis mereka melalui akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan.

“Manfaat yang diperoleh peternak sapi perah dari aplikasi digital yang kita lihat saat ini merupakan bukti penting dampak positif teknologi digital terhadap peningkatan dan perluasan usaha,” kata Celeste dalam keterangan tertulis ILO Indonesia pada Sabtu.

“Hal ini juga merupakan bukti yang baik tentang perlunya mempersempit kesenjangan dalam akses dan penggunaan teknologi, memastikan tidak ada yang tertinggal dalam memperoleh manfaat dari digitalisasi,” ujarnya, menambahkan.

Kunjungan resmi Deputi Dirjen ILO ke KPBS Pengalengan dilakukan bersama Charge d’Affaires Kedutaan Besar Swiss di Indonesia Philippe Strub, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat Imansyah, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor -Leste Simrin Singh, serta Manajer Proyek Jasa Keuangan bagi UKM ILO Djauhari Sitorus,

Dalam kunjungan tersebut, rombongan melihat langsung kegiatan KPBS Pengalengan, salah satu koperasi susu terbesar di Jawa Barat dengan total anggota aktif sebanyak 2.050 peternak sapi perah.

Setelah diterima oleh Ketua KPBS H. Aun Gunawan, mereka berkeliling ke berbagai fasilitas KPBS seperti tempat pengumpulan susu, rumah sakit, pabrik pengolahan, minimarket, serta berinteraksi dengan para peternak sapi perah perempuan dan laki-laki dari segala usia.

Kantor ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, melalui proyek Mempromosikan Usaha UKM melalui Peningkatan Akses Wirausaha terhadap Jasa Keuangan Tahap 2 (Promise II Impact), yang didanai oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO), telah menjalin kerja sama erat dengan KPBS Pengalengan dalam mendorong transformasi digital dan meningkatkan inklusi keuangan melalui Layanan Keuangan Digital yang bertujuan untuk meningkatkan ekosistem rantai nilai KPBS, skala usaha, produktivitas, perluasan usaha dan akses keuangan yang lebih baik.

“Kami sangat menghargai dukungan yang diberikan ILO yang memungkinkan anggota kami memperoleh manfaat lebih banyak dari penggunaan teknologi digital dan memperoleh keterampilan baru yang meningkatkan produktivitas, pengetahuan, dan akses keuangan mereka. Ini tentunya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas susu, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan penghidupan para peternak,” kata Aun Gunawan.

Dukungan ini akan meningkatkan Enterprise Resource Planning (ERP) KPBS dengan menambahkan berbagai fitur yang mudah digunakan pada modul logistik, keanggotaan, dan kesehatan hewan yang bermanfaat bagi seluruh anggota KPBS yang saat ini berada di dalam ekosistem rantai nilai sapi perahnya.

Fasilitas pinjaman persetujuan cepat ini pun baru saja diluncurkan pada Maret 2024. Hingga saat ini, sebanyak 104 anggota telah menerima pinjaman melalui fasilitas ini.

Penerima pinjaman mengakui efektivitas penggunaan aplikasi tersebut. Pinjaman yang mereka ajukan mendapat persetujuan hanya dalam waktu satu hari, sehingga bermanfaat bagi produktivitas mereka karena tidak lagi harus kehilangan jam kerja penting untuk mengurus ternak dan produksi susu.

Peternak sapi perah pun dapat mengajukan pinjaman dengan mudah dan cepat, kapan saja, dan dari mana saja.

Selain itu, program Promise II Impact ILO telah melatih 29 pelatih lokal mengenai kewirausahaan dan pendidikan keuangan melalui program pelatihan untuk pelatih.

Para pelatih ini telah melatih 340 peternak sapi perah, 30 persen di antaranya adalah perempuan, tentang cara mengelola pendapatan mereka dengan lebih baik dan meningkatkan bisnis susu mereka.

“Pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia—tulang punggung perekonomian negara—melalui pembukaan akses terhadap keuangan dan mendorong transformasi digital. Program Promise II Impact ILO telah memberikan kontribusi signifikan terhadap agenda inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UKM dalam mewujudkan potensi pertumbuhan mereka seperti yang diperlihatkan para peternak sapi perah di bawah KPBS Pengalengan,” kata Philippe Strub dari Kedutaan Besar Swiss di Indonesia.