Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin buka suara soal polemik korban judi online atau judol mendapat bantuan sosial (bansos). Dia menekankan bahwa program tersebut hanya menyasar masyarakat miskin.

Lebih lanjut, Ma’ruf bilang penerima bansos ini juga harus diverifikasi apakah layak mendapatkan bantuan. Sehingga, bantuan dapat disalurkan dengan tepat sasaran.

“Bansos itu untuk orang miskin. Jadi jangan bilangnya judi karena ini, fokusnya miskin saja. Kategorinya miskin yang diverifikasi memang dia miskin pantas mendapatkan bansos. Itu terus di-update setiap tahun,” katanya saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 20 Juni.

Karena itu, Ma’ruf menekankan pemain judi online tidak boleh mendapatkan bansos. Sebab, bantuan tersebut khawatir akan disalahgunakan.

Lebih lanjut, Ma’ruf pun mengatakan masyarakat yang menggunakan bansos untuk berjudi maka harus dihapus dari data penerima bantuan.

“Kalau penerima bansos, bansosnya digunakan untuk berjudi, nah itu dicabut. Itu usul saya. Jangan sampai ada orang-orang nanti pakai bansos untuk berjudi. Jadi bukan orang berjudi diberi bansos. Penerima bansos kalau berjudi dicabut,” tegasnya.

Ma’ruf menilai pencabutan nama dari daftar penerima bansos ini bisa memberikan pelajaran bagi masyarakat lainnya untuk tidak menyalahgunakan bansos.

“Dicabut untuk memberi pelajaran kepada semua orang supaya digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat,” katanya.