Bagikan:

JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga buka suara soal penunjukan Grace Natalie Louisa sebagai komisiaris Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID. Dia bilang penunjukan dilakukan setelah melewati proses seleksi.

Adapun pengangkatan Mantan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut dilakukan di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MIND ID Tahun Buku 2023 pada 11 Juni lalu.

Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, sambung Arya, Grace merupakan sosok yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Kita mengangkat komisaris itu yang kompeten, dan prosesnya sudah ada. Pasti ada prosesnya, fit and proper test, semua ada prosesnya, dicarikan sesuai dengan kebutuhannya. Latar belakangnya, berbagai latar belakang kita ambil, itu yang kita ambil. Jadi semuanya pasti oke lah,” katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 12 Juni.

Arya juga bilang Grace merupakan sosok yang kompeten untuk duduk di posisi komisaris MIND ID. Karena itu, dia menilai keputusan menunjuk Grace untuk bergabung di holding tambang menjadi keputusan yang tepat untuk mengawasi perusahaan dari sisi media.

Grace sendiri memiliki latar belakang sebagai jurnalis dan kerap menjadi pembawa berita atau nesw anchor di media SCTV, ANTV hingga TvOne.

“Grace Natalie sekarang ini tambang kita, industri pertambanga kita yang dikelola MIND ID, itu membutuhkkan orang yang paham mengenai support media, kasus Timah, kasus Antam, itu kan butuh banget, apalagi ke depan Freeport, dan sebagainya. Butuh orang yang paham mengenai media juga,” jelasnya.

Apalagi, sambung Arya, MIND ID sedang fokus dalam menyelesaikan berbagai kasus yang melibatkan anggota holding melalui pendekatan media. Contohnya, kata dia, kasus PT Antam yang sempat kalah gugatan melawan konglomerat asal Surabaya, Jawa Timur, Budi Said.

“Contoh Antam itu telat itu masalah ketika dia sempat kalah melawan Crazy Rich Surabaya itu, opini dibangun oleh mereka, dan sebagainya, kalah sampai PK, tapi kan kemarin berhasil. Pendekatannya, pendekatan ke media yang kita lakukan. Nah ini kita butuh orang di lingkungan ini,” jelasnya.

“Seperti kasus-kasus Timah kan masih panjang ini. Ini butuh orang yang bisa nantinya men-support dalam pengawasan dan sebagainya urusan media. Dan saya rasa Ibu Grace Natalie kan enggak perlu diragukan soal itu. Jadi tambang ke depan memang butuh orang-orang yang paham itu, dan dia bisa support mereka mengawal itu kalau untuk Ibu Grace Natalie,” sambungnya.