Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Tajikistan dan Uzbekistan. Dalam kunjungan itu, Basuki melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air (SDA) Uzbekistan Shavkat Khamraev, pada Selasa, 11 Juni.

Dalam pertemuan tersebut, Basuki menyampaikan sejumlah peluang kerja sama antar kedua negara di bidang infrastruktur sumber daya air (SDA), khususnya dalam hal modernisasi irigasi, program infrastruktur SDA berbasis masyarakat dan pembangunan infrastruktur SDA menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). 

"Indonesia telah mengembangkan beberapa teknologi irigasi untuk menjaga efisiensi air untuk irigasi, yakni big gun sprinkler, teknologi modular pracetak dan cut-throat flume (CTF) yang digunakan di beberapa daerah irigasi Indonesia berdasarkan kondisi masing-masing daerah," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 Juni.

Dia menambahkan, Big Gun Sprinkler merupakan teknologi yang cocok untuk mengembangkan lahan kering karena efisiensinya. Sedangkan, saluran irigasi modular merupakan teknologi saluran irigasi yang menggunakan beton pracetak yang dapat diterapkan pada berbagai desain saluran dimensi dan mudah untuk diproduksi.

Terakhir, untuk teknologi cut-throat flume (CTF) berguna untuk membangun saluran irigasi yang lebih efektif dan efisien.

Menurut Basuki, Uzbekistan telah melakukan modernisasi sistem irigasi regional untuk meningkatkan pasokan air ke sektor pertanian dengan menerapkan saluran beton untuk mengurangi kehilangan air. 

"Berkaca pada pengalaman modernisasi irigasi kedua negara, kami terbuka untuk berkolaborasi dengan Uzbekistan di bidang pembangunan infrastruktur sumber daya air," ucapnya.

Lebih lanjut, Basuki juga mengajak berbagi pengalaman untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan layanan dasar dan infrastruktur di daerah perkotaan/pedesaan. 

"Indonesia mempunyai pengalaman dalam proyek infrastruktur berbasis masyarakat yang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat agar aktif berpartisipasi dan bertanggung jawab atas infrastruktur yang mereka bangun. Peran pemerintah adalah memfasilitasi masyarakat," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri SDA Uzbekistan Shavkat Khamraev menyampaikan ketertarikannya dengan pembangunan di Indonesia. Menurut Shavkat, pihaknya sangat kagum dengan Menteri Basuki yang merupakan diplomat dan selalu bekerja keras untuk membantu hubungan Indonesia dan Uzbekistan. 

"Kami berharap, hubungan Indonesia dengan Uzbekistan dapat terus ditingkatkan. Terutama kerja sama di bidang pertanian dan pengairan," imbuhnya.