JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Mei 2024 terkoreksi 4,15 persen secara year to date (ytd) ke level 6.970,74.
Selain itu, secara month to date (mtd) juga menurun sebesar 3,64 persen dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp11,825 triliun atau naik 1,29 persen (ytd), serta membukukan net sell sebesar Rp6,25 triliun (ytd).
"Pelemahan terjadi di antaranya di sektor teknologi serta transportasi dan logistik secara (ytd). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,17 triliun (ytd)," ujar Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan Mei 2024, Senin, 10 Juni.
Sementara itu, Inarno menyampaikan di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,53 persen ytd ke level 380,33, dengan yield SBN pada 30 Mei rata-rata naik sebesar 22,40 bps (secara ytd) dan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp35,08 triliun.
"Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Mei 2024, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp1,57 triliun (ytd)," jelasnya.
BACA JUGA:
Selanjutnya, Inarno menyampaikan, di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp822,48 triliun atau turun 0,27 persen (ytd).
Adapun, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp482,23 triliun atau turun 3,83 persen (ytd) dan tercatat net redemption sebesar Rp75,94 triliun (ytd) pada 31 Mei 2024.