Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar saham Indonesia hingga Juli 2023 mengalami penguatan 4,05 persen month to date (MTD) ke level 6.931,36.

“(Hal ini) di mana Juni 2023 menguat 0,43 persen month-to-date ke level 6.661,88 dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp2,72 triliun month-to-date, di mana Juni 2023 terjadi outflow sebesar Rp4,38 triliun month-to-date,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengutip Antara.

Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) terbesar pada bulan Juli 2023 dicatatkan oleh saham di sektor energi dan sektor basic material.

Secara year-to-date (Ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun, di mana Juni 2023 net buy sebesar Rp16,21 triliun ytd.

Pada sisi likuiditas transaksi, kata dia lagi, rata-rata nilai transaksi pasar saham termoderasi di bulan Juli 2023 menjadi Rp9,6 triliun mtd dan Rp10,24 triliun ytd. “Juni 2023 sebesar Rp9,64 triliun month-to-date dan secara umum di bawah level rata-rata transaksi harian di tahun 2022, yaitu sebesar Rp14,71 triliun,” ujarnya pula.

“Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi atau ICBI (Indonesia Composite Bond Index) menguat 0,56 persen mtd dan 7,07 persen ytd ke level 369,1. (Adapun) Juni 2023 menguat 0,96 persen mtd dan 6,48 persen ytd,” kata Inarno.

Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat Rp269,8 miliar mtd dan secara ytd masih tercatat outflow sebesar Rp880,2 miliar.

Lebih lanjut, pasar Surat Berharga Negara (SBN) disebut masih melanjutkan tren positif dan membukukan inflow investor asing.

Pada Juli 2023, non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp8,3 triliun mtd dan pada Juni 2023 inflow sebesar Rp17,5 triliun mtd, sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,09 bps mtd di seluruh tenor.

“Secara year-to-date, yield SBN turun rata-rata sebesar 53,8 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp93 triliun year-to-date,” kata dia lagi.

Pada industri reksadana, nilai aktiva bersih (NAB) reksadana per 31 Juli 2023 tercatat sebesar Rp516,7 triliun atau naik 1,7 persen mtd dengan investor reksadana membukukan net subscription sebesar Rp4,21 triliun mtd.

Secara year-to-date, NAB meningkat 2,34 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp1,79 triliun.