Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, proyeksi investasi pada 2024 mencapai 16,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp261,72 triliun.

"Outlook investasi untuk 2024 adalah 16,1 miliar dolar, itu meningkat 18 persen dari 2023," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 6 Juni.

Dwi mengatakan proyeksi tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan capaian 2023 yang mencapai 13,7 miliar dolar AS atau Rp222,70 triliun.

Angka tersebut meningkat 13 persen dibanding dengan realisasi 2022 dan lebih tinggi 5 persen dari long term plan (LTP) serta di atas tren investasi E&P Global.

Lebih lanjut, dalam paparannya Dwi menerangkan bahwa sampai Mei 2024, realisasi investasi hulu migas telah mencapai 4,33 miliar dolar AS atau Rp70,38 triliun.

Pertamina Group berkontribusi hingga 54 persen dari total investasi hulu migas 2024, sedangkan sisanya berasal dari kontraktor kerja sama (KKKS) lainnya sebesar 37 persen.

Pada Januari 2024, Dwi mengatakan bahwa terus meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia dalam delapan tahun terakhir menunjukkan bahwa upaya-upaya pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi telah mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melirik sektor hulu migas.

"Kami bersyukur selain melalui program kerja yang masif dan agresif, pelaksanaan transformasi hulu migas sesuai rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 berjalan dengan baik, yang hasilnya dapat terlihat dengan semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun di tengah munculnya tantangan baru, yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih," ucap Dwi.

Ia mengatakan di tengah berbagai tantangan yang ada, sektor hulu migas mampu melakukan konsolidasi dan menemukan jalan untuk dapat pulih lebih cepat akibat pandemi COVID-19 serta mampu berperan secara tepat di tengah transisi energi sehingga hulu migas tetap menjadi salah satu tujuan investasi di Indonesia.

Dwi pun mengaku optimistis tren investasi hulu migas akan terus meningkat di masa mendatang.

Sementara itu, terkait investasi hulu migas untuk mencapai target long term plan (LTP) menuju target 2030, Dwi menyampaikan pada 2023, investasi hulu migas pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP.

Berdasarkan perhitungan dalam LTP, sesungguhnya target investasi adalah 13 miliar dolar AS sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar 13,7 miliar dolar AS lebih tinggi sekitar 5 persen dari target LTP.

Untuk tahun 2024, kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar 17,7 miliar dolar AS atau di atas target LTP yang sebesar 16 miliar dolar AS.