JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi yang berhasil dituntaskan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sudah mencapai 16 sumur atau naik 229 persen hingga April 2024.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan pihaknya mendorong kegiatan investasi eksplorasi yang masif sejalan dengan tagline 2024 yaitu Boosting Investment for Massive Exploration and Future Growth in Indonesia Upstream Oil and Gas.
Untuk itu, sambung dia, tahun ini ditargetkan investasi pengeboran eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS atau naik 100 persen dibandingkan capaian tahun lalu yang realisasinya 0,9 miliar dolar AS.
“Perkembangan hingga April 2024, realisasi pengeboran sumur eksplorasi yang berhasil dituntaskan oleh KKKS sudah mencapai 16 sumur atau naik 229 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak tujuh sumur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 2 Juni.
Adapun jika dibandingkan terhadap target pengeboran sumur eksplorasi hasil WPnB pencapaian hingga April 2024 sudah mencapai 32 persen dari target WPnB yang sebanyak 50 sumur.
Hudi mengatakan, jika memperhatikan perkembangannya hingga 31 Mei 2024, maka diperkirakan jumlah pengeboran sumur ekplorasi yang dapat dieksekusif hingga akhir tahun sebanyak 48 sumur, sehingga realisasi hingga April 2024 sudah mencapai 33 persen.
Lebih lanjut, Suryodipuro mengatakan upaya SKK Migas untuk mendorong investasi eksplorasi secara masif dan agresif, telah membuahkan hasil yang menggembirakan.
“SKK Migas dan KKKS telah belajar dari pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi tahun 2023 yang saat itu banyak mengalami tantangan karena disituasi kondisi yang dinamis. Lesson learn dan upaya improvement yang kita lakukan berhasil mendapatkan hasil yang positif dengan keberhasilan meningkatkan realisasi kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang naik hingga 229 persen,” jelasnya.
Selain target pengeboran sumur ekplorasi tahun 2024 yang lebih tinggi dibandingkan 2023, sambung dia, tantangan kali ini juga tidak ringan.
Meski begitu, SKK Migas bertekad untuk melakukan pengeboran yang dapat menghasilkan penemuan besar.
Karena itu, sambung Hudi, SKK migas meningkatkan target eksplorasi dengan melakukan shifting dari Small-Medium ke Medium-Large.
Hudi juga bersyukur bahwa tidak hanya berhasil menyelesaikan jumlah kegiatan pengeboran sumur eksplorasi yang meningkat.
Pada awal Mei 2024, SKK Migas dan Mubadala Energy juga berhasil mendapatkan penemuan besar di South Andaman dengan potensi lebih dari 2 triliun cubic feet (TCF) gas in place.
Lalu, sambung dia, juga menambahkan giant discovery gas di wilayah kerja yang sama di tahun 2023 yang sebesar 6 TCF gas in place, sehingga di wilayah kerja tersebut total potensi hingga saat ini mencapai 8 TCF gas in place, kata Hudi.
BACA JUGA:
Hudi menambahkan, program pengeboran sumur eksplorasi yang masif dan disertai penemuan dalam dua tahun terakhir yang hasilnya sangat menggembiran akan menjadi pondasi untuk mendukung upaya meningkatkan produksi migas nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana dan Strategi Indonesia Oil & Gas 4.0 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
“Penemuan besar di tahun 2023 serta rangkaian penemuan di tahun 2024 akan semakin memperkuat daya tarik investasi hulu migas di Indonesia,” ucapnya.