JAKARTA - Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah optimistis temuan cadangan gas baru oleh Mubadala Energy di Sumur Tangkulo-1 Aceh bisa memberi manfaat bagi perekonomian masyarakat di tanah rencong.
“Insya Allah, temuan baru dari Mubadala ini akan memberikan manfaat ekonomi bagi Aceh," kata Bustami Hamzah, di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Bustami saat menerima audiensi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di ruang Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Sebagaimana diketahui, jika onshore di atas 12 mil laut, maka pembagiannya 70:30. Maka dari temuan besar ini, bagi hasilnya adalah Aceh akan mendapatkan 30 persen keuntungan.
Bustami berharap, dengan adanya temuan baru cadangan gas di Aceh tersebut benar-benar dapat memberikan daya ungkit ekonomi bagi masyarakat Aceh.
"Temuan cadangan ini tentu saja Aceh masih ada harapan untuk berkontribusi di sektor Migas dan tentu mampu mensejahterakan masyarakat,” kata Bustami, dikutip Antara.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menjelaskan, temuan ini akan menjadi boosting project ekonomi baru di masa mendatang.
Pihaknya bersama Pemerintah Aceh akan selalu mengupayakan temuan tersebut bermanfaat bagi masyarakat.
"Jadi, tidak ada cerita bahwa hasil dari kegiatan ini tidak sampai ke seluruh masyarakat daerah. Nantinya, kami bersama Pemerintah Aceh kami akan mengawal semua,” kata Rikky.
Sebelumnya, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy telah mengumumkan penemuan gas signifikan di 65 kilometer lepas pantai Aceh Utara-Lhokseumawe, tepatnya di Sumur Tangkulo-1 di South Andaman.
BACA JUGA:
Rikky menyampaikan, temuan berurutan dengan potensi lebih dari 2 TCF gas-in-place pada sumur Tangkulo-1 yang dibor hingga kedalaman 3.400 meter pada kedalaman laut 1.200 meter ini menempatkan Blok South Andaman sebagai salah satu gas plays terpenting di dunia.
“Temuan sebesar 47 standar kubik feet per day dan 1.300 barel condensat per day berhasil dilaksanakan tes. Nantinya akan ada tahapan yang harus kita lalui, dan selanjutnya dilaksanakan," ujarnya.
Rikky menambahkan, setelah melaksanakan studi lanjutan terkait seberapa besar potensi yang ada, baru dapat diketahui seberapa besar produksi yang bisa dihasilkan nantinya.
"Nantinya KKKS akan menyampaikan proposal ke SKK Migas. Selanjutnya SKK Migas akan melaksanakan evaluasi dan pertimbangan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan itu diajukan kepada Menteri ESDM. Juga berkonsultasi dengan pemerintah Aceh," demikian Rikky.