Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP)Jenderal TNI (Purn) Moeldoko buka suara mengenai polemik program tabungan perumahan rakyat (Tapera). Ia bilang pemerintah memehami kekhawatiran rakyat.

“Pemerintah memahami kekhawatiran dan kegelisahan masyarakat Indonesia tentang program Tapera. Bahkan kita juga tahu ada marah dan seterusnya,” katanya dalam konferensi pers, di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Jumat, 31 Mei.

Menurut Moeldoko, kekhawatiran dan kemarahan rakyat tersebut terjadi karena sosialisasi program Tapera yang belum dijalankan secara masif. Sehingga, kata dia, ada mispemahaman.

“Kenapa sih itu bisa? terjadi karena memang belum dijalankan sosialisasi yang masif, sehingga ada mispemahaman. Ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu untuk diberikan penjelasan lebih konkret,” jelasnya.

Karena itu, sambung Moeldoko, semua stakeholder diundang KSP dalam rangka memberikan jawaban. Menurut dia, awak media bisa mewakili masyarakat dengan menanyakan hal-hal yang memang perlu diketahui.

“Silakan bertanya. Bertanya apa saja agar masyarakat bisa memahami apa yang dimaskud Tapera itu,” ucapnya.

Adapun dalam konferensi pers tersebut turut hadir, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho; Dirjen PHI & Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri; Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Jasmi,

Lalu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur KPUPR Herry Trisaputra Zuna dan Direktur Sistem Manajemen Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Saiful Islam.