Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah rutin mengadakan program mudik gratis setiap tahunnya, termasuk pada 2024 ini. Adapun moda transportasi yang kerap digunakan ialah bus.

Meski begitu, Ombudsman RI menyoroti bahwa program tersebut tak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, banyak masyarakat yang mendaftar, namun ternyata sedikit yang berangkat.

"Berdasarkan pengamatan pada saat survei, tim melihat beberapa armada bus mudik gratis masih dalam keadaan tidak terisi penuh, bahkan hanya terisi kurang dari 60 persen kursi yang tersedia," ujar Anggota Ombudsman RI Hery Susanto dalam agenda Penyerahan Laporan Hasil Pemantauan Mudik Lebaran Tahun 2024 yang dipantau secara daring, Senin, 27 Mei.

Hery menjelaskan, hal ini terjadi karena masyarakat beramai-ramai mendaftar ke berbagai program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah. Untuk satu orang calon pemudik bahkan bisa mendaftar di dua program yang berbeda.

"Tapi, memang masyarakat kami ini cerdas juga. Begitu ada mudik gratis, dia coba yang sini, yang itu. Semua dicoba daftar. Yang Pertamina dia coba, yang PLN dia coba," katanya.

Oleh karena itu, Hery menyarankan agar pada berbagai agenda mudik gratis berikutnya, pemerintah bisa merancang sistem yang bisa membatasi pendaftar untuk satu program mudik gratis saja. Hal ini guna mencegah okupansi program mudik gratis di bawah 60 persen.

"Sistem pendaftaran mudik gratis perlu dilaksanakan secara terintegrasi untuk memastikan tidak ada pendaftar ganda yang mengakibatkan kuota mudik gratis tidak terisi penuh," ucap dia.

Adapun berbagai persoalan lainnya untuk program itu adalah terkait aksesibilitas. Hery menyebut, sejumlah penumpang mengaku kesulitan mengakses tiket mudik gratis. Bahkan, beberapa masyarakat memerlukan waktu hingga tiga hari untuk bisa mendapatkan tiket tersebut.

Lantas, kondisi tersebut mengakibatkan beberapa hal, yaitu masyarakat membayar jasa kepada orang lain untuk mendaftarkan secara online lewat aplikasi mudik gratis dan tiket mudik gratis yang diperjualbelikan.

Dia pun menyarankan agar seluruh pihak meningkatkan koordinasi secara efektif. Sehingga, program mudik gratis bisa berjalan dengan optimal ke depannya.

"Kami juga menyarankan agar kehandalan aplikasi mudik gratis ditingkatkan dengan memperhatikan perlindungan data pribadi. Kemudian, mempermudah pendaftaran dan verifikasi peserta mudik gratis serta menyediakan informasi nomor bus dan nomor kursi yang akan ditempati sesuai pendaftaran," imbuhnya.