Bagikan:

JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi 100 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun ini.

Target itu ditetapkan setelah dilakukan assessment oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BP Tapera dan BPD DIY belum lama ini.

PKS tersebut ditandatangani Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Sid Herdi Kusuma dan Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad.

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi DIY, penandatanganan PKS itu disaksikan secara langsung oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Dalam sambutannya, KGPAA Paku Alam X menyampaikan dukungan Pemerintah DIY dalam menyediakan akses kepemilikan rumah bagi masyarkat di Provinsi DIY. 

"Semoga kami dapat mempercepat dan memperluas jangkauan program KPR Sejahtera FLPP ini, sehingga semakin banyak MBR yang dapat merasakan manfaatnya," ujar KGPAA Paku Alam X, Jumat, 25 Mei.

Bersumber dari database BP Tapera, saat ini Provinsi DIY memiliki ketersediaan hunian (supply) sebesar 1.939 unit rumah di empat Kabupaten/Kota Provinsi DIY. Sedangkan, data kebutuhan (demand) terekam sebanyak 3.642 di lima kabupaten/kota, khususnya di Kabupaten Sleman dan Bantul.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmat mengatakan, realisasi FLPP PT Bank BPD DIY hampir 500 rumah dan "Diharapkan, jumlahnya terus meningkat sehingga memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk memiliki rumah sederhana," ucapnya.

Adapun Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menyebut, properti memberikan multiplier efek yang luar biasa dalam perekonomian Indonesia.

Karena itu, ia mengajak seluruh pihak, yaitu pemerintah daerah, Bank Pelaksana dan Asosiasi Pengembang untuk mendukung program ini sehingga ekonomi masyarakat bisa berdampak positif melalui sektor properti.

"Menurut data Susenas, perekonomian DIY triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 tumbuh sebesar 5,02 persen (yoy). Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi kami semua untuk dapat berperan secara tidak langsung menurunkan angka kemiskinan melalui sektor properti," imbuhnya.

Tercatat secara nasional, dana FLPP yang telah disalurkan per 22 Mei 2024 sebanyak 76.730 unit rumah senilai Rp9,318 triliun yang tersebar di 8.429 perumahan, dibangun oleh 6.001 pengembang perumahan dari 35 bank penyalur di 33 provinsi dan 380 kabupaten/kota. Sedangkan, akad pembiayaan perumahan Tapera dalam periode yang sama sudah tersalurkan sebanyak 1.786 unit senilai Rp268,4 miliar.

Sedangkan, akad pembiayaan perumahan Tapera dalam periode yang sama sudah tersalurkan sebanyak 1.786 unit senilai Rp268,4 miliar. 

Diketahui, sejak awal penyaluran KPR FLPP hingga 2023, Provinsi DIY telah berhasil merealisasikan penyaluran sebanyak 459 unit rumah senilai Rp50 miliar atau sebesar 0,20 persen dari total penyaluran KPR FLPP hingga 2023 sebesar 229.000 unit rumah. 

Merujuk kepada Nota Keuangan RAPBN Tahun 2024, BP Tapera dimandatkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit rumah senilai Rp21,6 triliun dan melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dioptimalisasikan melalui Indeks Kinerja Utama (IKU) BP Tapera menjadi 170.000 unit dengan nilai yang sama.