JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) hanya akan menurunkan BI Rate setelah The Fed mulai menurunkan suku bunga kebijakannya.
"Kami memperkirakan bahwa pergerakan BI-rate di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga kebijakan The Fed," jelasnya kepada VOI, Selasa, 21 Mei.
Josua menyampaikan bahwa arah kebijakan moneter BI kedepannya terkait suku bunga kebijakan akan sangat bergantung pada perkembangan ekonomi global, terutama di AS dan Timur Tengah.
Menurut Josua sebelum RDG bulan April kemarin, BI mengindikasikan bahwa keputusannya untuk menurunkan BI-rate tidak akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga acuan The Fed. Namun, pada RDG bulan April yang lalu, sinyal stance dari BI tampaknya berubah.
BACA JUGA:
Josua melihat, peluang penurunan BI-rate akan muncul ketika the Fed mulai menurunkan suku bunga acuannya.
Oleh karena itu, Josua menyampaikan karena mengantisipasi bahwa The Fed hanya akan menurunkan Fed Funds Rate sebesar 25 bps di Desember 2024, Ia memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate di level 6,25 persen bertahan hingga akhir tahun 2024.
"Kami memperkirakan BI akan mempertahankan BI-rate di level saat ini di 6,25 persen hingga akhir 2024," jelasnya
Menurut Josua, dengan mempertimbangkan risiko dari skenario kebijakan The Fed yang higher for longer.
Hal ini menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga akan terbuka pada tahun 2025.