JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan dalam menurunkan BI-Rate tidak perlu menunggu kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve dalam menurunkan suku bunganya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjelaskan dalam menurunkan suku bunga acuan pihaknya menggunakan data independen atau ketika fundamental domestik sudah baik sehingga suku bunga dapat diturunkan tanpa harus menunggu The Fed.
"Kalau ada yang menanyakan kapan BI menurunkan suku bunga, apakah menunggu the Fed? Saya katakan tidak selalu seperti itu, kita prinsipnya menggunakan data Independen," ucapnya dalam kegiatan Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024, Rabu 7 Februari 2024.
Menurutnya, jika kondisi perekonomian domestik sudah baik, maka Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga acuan.
“Kalau everything domestic sudah oke, saatnya kita turunkan bunganya, walaupun The Fed belum menurunkan suku bunga,” tuturnya.
Destry mencontohkan pada beberapa waktu lalu The Fed menaikan suku bunga hingga 550 basis poin (bps), namu pada saat tersebut BI tidak menaikan besarannya seperti yang dilakukan The Fed dan hanya naik sebesar 250 basis poin dan tetap melakukan optimalisasi kebijakan yang lain.
Destry melanjutkan, langkah BI lainnya yaitu dengan optimalisasi dalam bauran kebijakan moneter dan fokus dalam pro stability baik itu inflasi, nilai tukar, hingga cadangan devisa.
BACA JUGA:
Menurut Destry, yang terpenting adalah data ekonomi domestik yang menjadi modal dasar BI dalam menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Destry memperkirakan The Fed sudah masuk kedalam fase untuk menghentikan tren suku bunga tinggi. "Suku bunga global, kami mengacunya terutama ke Fed rate, kami perkirakan turun di semester dua tahun ini," ujarnya.
Namun, lanjutnya, perekonomian di Amerika Serikat (AS) telah menunjukan penguatan, tetapi inflasi di AS belum turun hingga sesuai target 2 persen. Sehingga faktor tersebut menyebabkan the Fed belum berniat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.