JAKARTA - FL Technics Indonesia, perusahaan penyedia layanan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) pesawat terkemuka di Asia-Pasifik, mengumumkan perolehan sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk MRO Keduanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Indonesia.
Sertifikasi yang didapatkan pada 15 April 2024 ini menegaskan komitmen FL Technics Indonesia dalam memenuhi standar internasional tertinggi untuk pemeliharaan pesawat dan keselamatan. Dengan sertifikasi FAA ini, FL Technics Indonesia dapat menyediakan layanan komprehensif base dan line maintenance kepada operator pesawat secara lebih luas.
“Komitmen kami mengikuti standar internasional adalah bagian penting dari visi kami dalam membentuk ekosistem industri penerbangan yang holistik. Kami bangga menerima sertifikasi FAA untuk fasilitas perbaikan pesawat kedua kami di Bali, yang memperkuat kehadiran kami di Asia-Pasifik dan memungkinkan kami melayani pelanggan dengan layanan MRO terbaik,” ujar Direktur FL Technics Indonesia, Martynas Grigas, dalam keterangannya, Selasa 14 Mei.
Fasilitas MRO kedua seluas 14.013 m2 ini dirancang untuk menyediakan layanan lengkap heavy maintenance check bagi armada pesawat narrow body seperti Airbus dan Boeing. Fasilitas ini dijadwalkan rampung pada kuartal ketiga 2024, dengan kapasitas hanggar yang lebih besar, adanya training facility, layanan logistik, Pusat Logistik Berikat (PLB), serta beberapa layanan terintegrasi penting lainnya.
Fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini melengkapi operasi FL Technics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta. Dengan lokasi strategis di dua pusat penerbangan utama Indonesia, FL Technics Indonesia memiliki posisi kuat untuk memberikan solusi pemeliharaan efisien dan andal kepada maskapai yang beroperasi di kawasan tersebut.
BACA JUGA:
Konsultan FAA untuk FL Technics Indonesia, Michael E. Daniel selaku Managing Director Aviation Insight Pte Ltd, mengatakan, dari data yang kami miliki, lebih dari 50 persen perbaikan pesawat masih banyak dilakukan di luar negeri.
“Ini menunjukkan besarnya potensi pasar perawatan pesawat di Indonesia dan memotivasi untuk terus memperluas dan meningkatkan layanan MRO di kawasan Asia guna mendukung dan meningkatkan keselamatan penumpang serta pertumbuhan industri penerbangan di wilayah Asia Pasifik,” jelas Michael.