Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik (Aismoli) Budi Setiyadi berharap, agar program subsidi sebesar Rp7 juta untuk pembelian motor listrik kembali digulirkan dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan subsidi untuk setiap pembelian motor listrik sebanyak Rp7 juta per unit untuk 1 KTP.

Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin No 6 Tahun 2023 tentang pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai Roda Dua.

Hal ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak masyarakat agar segera beralih dari motor bensin ke motor listrik.

Termasuk juga mendukung pengurangan konsumsi atau penggunaan bahan bakar fosil.

"Kalau saya dari Aismoli berharap lanjut karena target di 2024, kan, (penyaluran) 600.000 unit terus diturunkan. Kalau mungkin masih ada sisa, lanjut lagi di 2025," ujar Budi saat ditemui wartawan dalam acara groundbreaking pabrik Yadea di kawasan Surya Semesta Internusa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin, 13 Mei.

"Pemerintahan yang baru mungkin akan punya komitmen sama," sambungnya.

Budi menambahkan, saat ini sejumlah kementerian atau lembaga juga sudah mulai beralih ke kendaraan listrik, baik untuk operasional maupun penggunaan sendiri.

Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk segera beralih ke motor listrik.

"Beberapa kementerian sudah menggunakan (kendaraan listrik) Kementerian Perhubungan tentunya sudah menggunakan. Kemudian, Kementerian BUMN juga. Saya tahu Pak Erick Thohir juga sangat mendorong sekali," tutur Budi.

"Kalau pemerintah sudah menggunakan motor listrik, tentunya masyarakat akan mencontoh terhadap penggunaan itu," imbuhnya.

Mengutip informasi dari laman resmi Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa) per 13 Mei 2024, hanya 11.532 motor listrik subsidi yang tersalurkan dari target 200.000 unit di 2023.

Sementara itu, untuk 2024 sendiri, sebanyak 11.257 masih dalam proses pendaftaran, 588 terverifikasi dan ada 15.109 motor listrik subsidi yang tersalurkan hingga saat ini.