Bagikan:

JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatat laba sebesar Rp229 miliar pada kuartal I-2024. Capaian tersebut meningkat 6,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba tersebut dikarenakan adanya kenaikan penjualan segmen usaha kelapa sawit, produk kayu, dan energi terbarukan.

Direktur Utama DSNG Andrianto Oetomo menyebutkan sepanjang tiga bulan pertama 2024 perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp2,23 triliun naik 7,9 persen dibandingkan periode yang sama 2023.

Segmen usaha kelapa sawit, lanjutnya, memberikan kontribusi 85 persen total pendapatan perseroan atau sebesar Rp1,9 triliun, naik 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,8 triliun.

Kenaikan penjualan kelapa sawit kuartal I 2024 didorong oleh peningkatan volume penjualan CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) masing-masing sebesar 3,7 persen dan 45,1 persen meskipun harga rata-rata CPO DSNG pada periode ini turun 2 persen dibandingkan tahun lalu.

"Harga pasar global untuk minyak nabati mengalami penurunan di awal tahun ini karena adanya peningkatan pasokan minyak nabati dan faktor geopolitik di beberapa negara," ujarnya mengutip Antara.

Dikatakannya pada kuartal I 2024 produksi CPO juga turun 1,6 persen dari tahun lalu akibat turunnya pembelian buah eksternal. Walaupun demikian, perusahaan masih mampu menjaga bottom line dengan pertumbuhan yang positif yang diikuti dengan peningkatan penjualan segmen kelapa sawit, produk kayu, maupun energi terbarukan (EBT).

Tahun ini, tambahnya, segmen EBT telah memberikan kontribusi penjualan sekitar 2,5 persen atau Rp57 miliar dari penjualan cangkang kelapa sawit ke pasar Jepang.

Selain itu, DSNG juga mampu mengelola laba kotor dan laba operasional dengan kenaikan masing-masing 17,2% dan 30,8% YoY, selain mencatatkan EBITDA sebesar Rp 635 miliar, meningkat 21,6% YoY, mengikuti normalnya harga pupuk dan meningkatnya OER secara signifikan menjadi 24,16%.

Untuk produk kayu (wood products) memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp269 miliar, atau naik 5,7 persen YoY yang didorong oleh kenaikan volume penjualan produk kayu panel sebesar 30 persen, walaupun untuk harga rata-rata penjualannya, baik produk kayu panel maupun engineered flooring mengalami penurunan masing-masing sebesar 13,2 persen dan 3,7 persen YoY.

Sementara itu kinerja finansial pada Q1-2024 merefleksikan posisi finansial perseroan yang solid dengan total aset senilai Rp17 triliun, naik 5,2 persen YoY, dengan liabilitas sebesar Rp7,9 triliun dan ekuitas sebesar Rp9,2 triliun.