Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas buka suara soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut negosiasi saham PTFI berjalan alot.

Tony mengatakan selama sepekan ini belum ada kegiatan apapun untuk membahas pelepasan saham PTFI kepada Indonesia.

"Seminggu ini kegiatan hampir nggak ada," ujar Tony kepada media yang dikutip Kamis 11 April.

Dikatakan Tony, pembahasan pelepasan saham kepada negara ini berjalan alot karena terdapat beberapa proses administrasi yang harus dilalui sehingga memakan waktu yang lama. Selain itu menurut Tony Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara juga perlu dilakukan revisi.

"Ini kan ada proses birokrasi, proses neosiasi, PP 96 juga perlu direvisi jadi semuanya butuh waktu," sambung Tony.

Sementara terkait kendala dari Internal perusahaan, Tony bolang perusahaannya tidak menemukan kendala apapun dalam proses negosiasi pelepasan saham kepada negara ini. Apalagi, saat ini perusahaan dan pemerintah telah mencapai kesepahaman terkait hal tersebut.

"Secara garis besar sudah terjadi kesepahaman. Sudah sepaham," tegas Tony.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menargetkan negosiasi kepemilikan saham pemerintah terhadap PT Freeport Indonesia sebesar 61 persen dapat selesai pada Juni 2024.

"Ini regulasinya rampung dulu baru negosiasinya bisa segera difinalkan, tapi saya melihat tadi saya targetkan enggak sampai Juni lah. Secepatnya. Kalau bisa secepatnya paling lambat Juni," kata Presiden Jokowi, 28 Maret lalu.

Presiden Jokowi meyakini bahwa kepemilikan saham sebesar 61 persen dapat terealisasi setelah negosiasi dengan PT Freeport Indonesia mencapai titik temu.

Selain itu, pemerintah juga tengah menyelesaikan Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.