JAKARTA - Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar jargon dari bos Maspion Group, Alim Markus yang berbunyi "Cintailan Produk-Produk Indonesia". Jargon itu kembali menempel di ingatan tatkala Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Kamis 4 Maret, menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia.
Hal itu menurut, Jokowi, demi mendorong pemulihan ekonomi nasional. Jokowi bahkan dengan tegas mengajak masyarakat untuk membenci produk-produk luar negeri.
Jokowi juga meminta Kementerian Dalam Negeri menyiapkan kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pasar produk nasional, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 4 Ferbuari.
Tak hanya itu, Jokowi meminta agar pusat perbelanjaan seperti mal di berbagai daerah memberikan ruang bagi produk-produk buatan Indonesia, khususnya produk UMKM. Kata dia, lokasi-lokasi strategis di pusat perbelanjaan harus diisi oleh merek dari produk-produk lokal.
"Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis, justru diisi dari brand-brand dari luar negeri, ini harus mulai digeser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, lokasi yang baik berikan ruang untuk brand-brand lokal," ucapnya.
BACA JUGA:
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa dan sebagai pasar yang sangat besar, seharusnya masyarakat lebih loyal dan mencintai produk-produk buatan bangsa.
Karena itu, Jokowi meminta branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk-produk asli buatan Indonesia dibanding produk luar negeri.
"Sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia," katanya.