Indeks Kepercayaan Industri Naik ke 53,05 di Maret 2024, Momen Ramadan Jadi Pemicu
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif. (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, indeks kepercayaan industri (IKI) pada Maret 2024 berada di angka 53,05.

"Indeks kepercayaan industri (IKI) pada Maret 2024 mencapai 53,05, meningkat sebesar 0,49 poin dibandingkan Februari 2024 sebesar 52,56," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif kepada VOI, Kamis, 28 Maret.

Febri menyebut, kenaikan nilai IKI pada Maret ini dipengaruhi oleh peningkatan nilai IKI pada variabel persediaan produk dan pesanan.

Diketahui, nilai IKI variabel persediaan produk meningkat 1,35 poin atau mengalami ekspansi tinggi sebesar 55,63 dan merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis pada November 2022.

Dia menilai, kondisi ini menunjukkan produk industri pengolahan terserap optimal di pasar, terutama pasar domestik.

"Momen Ramadan merupakan salah satu pendorong penyerapan produk industri dengan optimal, mengingat sejak awal 2024 ketidakstabilan kondisi perekonomian global menekan pesanan dan produksi industri pengolahan Indonesia," kata Febri.

Selain itu, nilai IKI variabel pesanan baru juga mengalami peningkatan ekspansi sebesar 1,11 poin menjadi 54,25.

Peningkatan itu dikarenakan mulai stabilnya kondisi Amerika Serikat dan Tiongkok yang merupakan mitra utama perdagangan Indonesia.

Menurut Febri, apabila dilihat berdasarkan subsektornya, peningkatan nilai IKI pada Maret ini turut dipengaruhi oleh 15 subsektor industri pengolahan serta adanya empat subsektor yang mengalami perubahan level menjadi ekspansi.

"Dengan demikian, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi menjadi 21 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB tahun 2023 sebesar 96,20 persen. Adapun subsektor yang mengalami kontraksi adalah subsektor industri tekstil dan industri kayu, barang kayu dan gabus," ucap dia.

Lebih lanjut, Febri menyebut, untuk nilai ekspansi IKI terbesar masih diperoleh oleh industri minuman dan disusul oleh industri makanan yang mengalami kenaikan nilai IKI sebesar 0,94 poin.

Angka tersebut melampaui industri farmasi, obat kimia serta obat tradisional.

Kondisi umum kegiatan usaha pada Maret ini, kata Febri, sedikit menurun dibandingkan pada Februari 2024.

Hal ini terlihat dari persentase jawaban responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil, turun dari 76,8 persen menjadi 76,4 persen.

Meski begitu, Febri menyampaikan, pelaku usaha selama kurun waktu enam bulan ke depan mengaku optimistis dengan persentase keyakinan optimisme naik menjadi 72,3 persen dari yang sebelumnya berada di angka 71 persen.

"Beberapa faktor dominan optimisme pelaku usaha adalah adanya kebijakan/regulasi pemerintah pusat, kondisi ekonomi/pasar global juga kondisi ekonomi/pasar domestik yang lebih baik," imbuhnya.