Terpilih jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Stafsus Menteri PUPR: Kami Berjuang Lawan Italia
Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali (Foto: Tangkapan Layar oleh Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024 ini bukan hal yang mudah.

Sebab, saat penentuan tuan rumah untuk penyelenggaraan forum air dunia itu Indonesia harus berhadapan dengan salah satu negara dari Benua Eropa.

"Jadi, kami beruntung sebetulnya di Senegal pada 2022 yang lalu kami berjuang mengalahkan Italia dan terpilih menjadi tuan rumah," ujar Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali dalam Konferensi Pers Road to 10th World Water Forum: "Persiapan Apik Raih Sukses Penyelenggaraan" secara daring, Kamis, 28 Maret.

Firdaus mengatakan, Indonesia pun hanya memiliki waktu persiapan sekitar dua tahun saja untuk menyelenggarakan kegiatan internasional itu.

"Dan kami hanya punya waktu dua tahun dibandingkan forum-forum yang pernah ada, yaitu mereka dapat waktu 3 tahun dan di situasi pandemi belum berakhir," katanya.

Dia menilai, WWF merupakan forum pertama sepanjang sejarah yang diadakan pascapandemi COVID-19 dan penyelenggaraan event ini juga seiring dengan kondisi dunia yang sedang dalam situasi menghadapi perubahan iklim.

"Event ini (diselenggarakan) juga ketika dunia sedang dalam situasi yang sangat concern dikaitkan dengan dampak dari perubahan iklim yang memicu bencana hidrometeorologi di mana-mana dan juga situasi ekonomi global yang masih belum pulih pascapandemi COVID-19," ucapnya.

Di samping itu, kata Firdaus, Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations juga sudah mengumumkan bahwa populasi dunia kini sudah mencapai 8 miliar. Dengan demikian, Indonesia sebagai tuan rumah ditantang untuk menghadirkan forum terbesar sepanjang sejarah.

"Dan sekali lagi saya katakan Indonesia akan menjadi negara ketiga di Asia yang menjadi tuan rumah setelah Korea Selatan dan Jepang, serta di Asia Tenggara (ASEAN) yang pertama," imbuhnya.

Sekadar informasi, World Water Council sebagai lembaga dunia yang mengurusi soal air memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum Ke-10 tahun 2024.

Kegiatan ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024.

Nantinya, ada tiga pembahasan dalam World Water Forum ke-10, yakni tiga topik mengenai tematik, politik dan regional.

Dalam topik tematik, telah ditentukan enam subtema, yakni Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy Sustainable Water Finance, Knowledge and Innovation.

Berikutnya, pada topik regional terbagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air.

Kemudian, pada topik politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah dan otoritas wilayah sungai.

Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei mendatang menjadi momentum peningkatan kerja sama untuk pengelolaan air secara global.

Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespons sejumlah tantangan pengelolaan air secara global.