Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Suku bunga Fed Funds Rate (FFR) diprakirakan baru turun pada semester II 2024.

Perry melihat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tetap kuat ditopang oleh permintaan domestik.

Selain itu, Perry menyampaikan inflasi AS yang masih tinggi dan ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi. Alhasil tecermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

"Perkembangan ini mendorong berlanjutnya penguatan dolar AS secara global," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu 20 Maret 2024.

Adapun dengan perkembangan tersebut, Perry mengatakan kondisi ini membuat lebih terbatasnya aliran masuk modal asing, dan meningkatnya tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market.

Oleh sebab itu, Perry menyampaikan kondisi tersebut memerlukan penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif rambatan global tersebut, termasuk di Indonesia.