Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) buka suara soal progres ekspansi bisnis dengan membuka cabang terbarunya di Arab Saudi.

Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo, mengatakan saat ini pihaknya telah mengantongi persetujuan untuk melakukan ekspansi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tinggal menunggu izin dari otoritas keuangan Arab Saudi atau Saudi Arabian Monetary Authority (SAMA).

"Dari OJK sudah terima persetujuan. Sekarang sedang tunggu otoritas keuangan sana. Semoga segera keluar," ujarnya dalam konferensi pers Bank Syariah Indonesia di Kantor Kementerian BUMN, Senin 18 Maret.

Terkait target, lanjut Gunawan, pihaknya menargetkan masalah perizinan akan rampung tahun ini sehingga pembukaan cabang Arab dapat segera terealisasi di tahun ini. Untuk saat ini pihaknya masih menunggu keputusan regulator keuangan Arab Saudi.

"Terkait target kita harap tahun ini bisa terealisasi namun kita tetap melihat dinamika yang berkembang yang sekarang urus regulator di Saudi," sambung dia.

Saat ditanya terkait lokasi cabang Arab Saudi Gunawan enggan memberikan komtar lebih lanjut. Namun Gunawan memastikan lokasinya tidak jauh dari pusat jamaah umroh asal Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan awal BSI yakni menunjang baktifitas jamaah yang sedang melakukan ibadah di Arab Saudi.

"Spesifik kota saya belum bisa kasi karena regulasi sedang berjalan. Kalau sudah ada kita akan informasihan," pungkas Gunawan.

Sebelumnya, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menyampaikan BSI akan terus berupaya untuk hal tersebut terealisasi dan akan menempuh melalui jalur business-to-business (B2B) dan government to goverment (G2G) lewat Kementerian Luar Negeri serta Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.

Adib berharap, pembukaan kantor cabang baru BSI di Arab Saudi dapat terealisasi pada kuartal I-2024 atau kuartal II-2024.

"Kita sudah ketemu dua kali dengan SAMA, mudah-mudahan dalam waku dekat bisa terealisasi tahun depan di kuartal I, atau kuartal II paling lambat," tuturnya.