Kemenkop UKM Mau Wirausaha Perempuan Inovatif Berbasis Teknologi Tercipta Lewat Program Ini
UMKM (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong pemberdayaan wirausaha yang inovatif dan berbasis teknologi.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Rully Nuryanto mengapresiasi kolaborasi Standard Chartered dan BenihBaik.com yang telah menginisiasi program Women in Entrepreneurship untuk UMKM.

"Saya berharap, program ini mampu menciptakan wirausaha perempuan inovatif berbasis teknologi," kata Rully pada acara peluncuran program Women in Entrepreneurship Standard Chartered for UMKM di Jakarta seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 7 Maret.

Rully menilai, inisiatif tersebut membuktikan komitmen bersama mendukung kemajuan dan kemandirian perempuan dalam dunia usaha di berbagai sektor.

Apalagi, pemberdayaan wirausaha perempuan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia pada 2045.

Meski begitu, Rully mengakui wirausaha perempuan masih menghadapi tantangan yang cukup kompleks untuk keberlangsungan dan keberlanjutannya usahanya.

Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi untuk mendorong pemberdayaan wirausaha perempuan dan salah satu upaya nyata dilakukan melalui program pendampingan, seperti Women in Entrepreneurship untuk UMKM.

Dia mengatakan, saat ini Kemenkop UKM sedang mendorong sektor potensial, seperti agrikultur, kesehatan dan kebugaran serta energi bersih dan teknologi.

Saat ini, kata Rully, pemerintah terus mendukung program atau kegiatan yang tidak hanya berupa pelatihan-pelatihan semata (one shot knowledge sharing), tetapi program teknis/praktis untuk perbaikan tata kelola perusahaan dan pengembangan usaha.

Dengan demikian, dia berharap, program itu dapat menciptakan dampak bagi perkembangan dan keberlanjutan usaha para peserta serta menjadi pembuka akses pasar, agregator, atau bahkan akses pembiayaan untuk memenuhi skala ekonomi dan pasar nasional.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Standard Chartered Dewi Muhfiyanti mengungkapkan, pihaknya bersama Yayasan Benih Baik sudah membina sekitar 3.000-an UMKM perempuan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pembinaan tersebut penting karena UMKM yang dijalani perempuan masih memiliki banyak tantangan, seperti akses pembiayaan dan teknologi.

"Program Women in Entrepreneurship ini menjadi jembatan bagi kesenjangan gender dalam dunia bisnis, hingga membangun jiwa kewirausahaan di kalangan perempuan," imbuhnya.